Rembang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mencatat dari 13 ekor sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), empat ekor di antaranya dinyatakan sembuh dan lainnya masih tahap penyembuhan.

"Keempat ekor sapi yang sudah kembali pulih merupakan kasus pertama yang dideteksi di Kecamatan Kaliori," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto di Rembang, Senin.

Sementara sembilan ekor sapi lainnya, kata dia, masih dalam upaya pemulihan kesehatannya sehingga bisa segera terbebas dari PMK.

Ia mengakui hingga pekan ini tercatat ada 13 kasus PMK yang menyerang ternak sapi milik warga di Kecamatan Kaliori, kemudian di Kecamatan Sarang ada lima kasus dan empat kasus di Kecamatan Kragan.

Petugas juga diterjunkan langsung ke masing-masing peternak untuk pemulihan kesehatan hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut.

"Semua biaya penyembuhannya ditanggung pemerintah, sedangkan saat ini kami sedang mengajukan tambahan obat-obatan ke Pemprov Jateng karena persediaan semakin menipis," ujarnya.

Baca juga: Cegah PMK, peternak di Jepara dilarang datangkan ternak dari daerah wabah

Ia berharap dukungan peternak untuk tidak melakukan aktivitas jual beli untuk sementara waktu, terutama membeli ternak dari daerah wabah PMK.

Kasus pertama yang diketahui, peternak asal Kecamatan Kaliori membeli dua ekor sapi dari Jawa Timur. Selang beberapa hari ternyata sakit dengan gejala klinis, seperti terjangkit PMK, kemudian menular ke dua ekor sapi yang ada di kandang.

"Pengawasan paling efektif memang pada lalu lintas ternaknya, karena sepanjang tidak ada hewan ternak dari luar daerah, terutama dari daerah wabah dimungkinkan aman dari penularan PMK," ujarnya.

Kondisi seperti sekarang, katanya, dimungkinkan ada pihak yang tetap nekat membeli hewan ternak yang dijual murah, sedangkan pengawasannya tidak mudah karena keterbatasan personel.

Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu standar operasional prosedur yang jelas dari pemerintah pusat terkait hal itu, sehingga nantinya terjadi sinergi antardaerah agar tidak semakin menyebar ke daerah lain.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang juga melakukan langkah antisipasi dengan mengundang para peternak untuk diberikan sosialisasi terkait penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak, mulai dari sapi, kerbau, domba, kambing hingga babi.

Selain menggelar sosialisasi secara formal, petugas di lapangan juga melakukan tugas sosialisasi kepada para peternak maupun pedagang hewan ternak terkait gejala klinis yang terjadi pada ternak yang terjangkit PMK, kemudian cara penularannya dan penanganannya agar tidak sampai menular ke ternak lainnya.

Baca juga: Stok daging di Jateng aman meski merebak PMK
Baca juga: Mentan apresiasi langkah kepala daerah di Jateng tangani PMK pada ternak
Baca juga: Akademisi ingatkan perlunya biosekuriti ketat untuk cegah meluasnya PMK

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024