Boyolali (ANTARA) - Seratusan warga binaan di Lapas Kelas 2 B Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mengisi momentum bulan Suci Ramadhan dengan kegiatan ibadah mengikuti pengajian dan belajar membaca Al Quran.

Kepala Lapas Kelas 2B Boyolali Agus Imam Taufik di Boyolali, Rabu, mengatakan kegiatan selama bulan Suci Ramadhan merupakan proses meningkatkan ibadah bagi warga binaan putra maupun wanita yang dipandu dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali.

"Kami bersama Kemenag Boyolali melakukan kegiatan pembinaan dan proses peningkatan kepribadian para napi pada bulan Suci Ramadhan," katanya.

Agus mengatakan para napi proses kegiatan rutin selama Ramadhan dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan, kegiatan tersebut, mulai dari pelatihan membaca Al Quran dan pelatihan ceramah agama. Warga binaan sangat antusias mengikuti belajar baca Al Quran dan pelatihan ceramah singkat soal keagamaan.

"Ramadhan momentum untuk bertobat yang diikuti oleh semua warga binaan yang menganut Agama Islam, ada sebanyak 187 warga binaan baik putra maupun wanita," katanya.

Baca juga: Lapas Permisan Nusakambangan gelar "One Day One Prison's Product"

Dia menjelaskan bagi warga binaan yang sudah bisa membaca tulis Al Quran harus bersedia mengajarkan terhadap warga binaan lainnya. Kendati demikian, pembelajaran terhadap warga binaan tersebut juga tetap mendapat pendampingan dari para petugas Lapas.

"Kami berharap warga binaan di Lapas Boyolali menjadi manusia yang lebih baik dan nantinya setelah kembali pihak keluarga dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya. Warga binaan setelah keluar dari Lapas ini memiliki kemampuan. Sehingga, mereka dapat diterima di lingkungan masyarakat," katanya.

Lapas Kelas 2 B Boyolali yang memiliki kapasitas 153 warga binaan dan jumlah penghuni hingga sekarang sebanyak 198 warga binaan dan 187 orang di antaranya, warga Muslim yang mengikuti kegiatan Ramadhan 1443 Hijriah.

Aris Margono (48), salah satu warga binaan mengakui dirinya sudah menjalani hukuman di Lapas Kelas 2B Boyolali selama satu tahun empat bulan ini. Dia merasa bangga setelah mendapat pembelajaran baca tulis Al Quran selama di Lapas.

"Saya sebelumnya belum bisa baca tulis Al Quran. Saya setelah mendapat pembelajaran sekarang bisa baca tulis Al Quran," katanya.

Baca juga: Sebagian fasilitas Lapas Batu Nusakambangan memprihatinkan
Baca juga: Dua WBP terorisme di Nusakambangan ucapkan Ikrar Setia NKRI

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024