Cilacap (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Batu I Putu Murdiana mengatakan sebagian fasilitas di Lapas Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam kondisi memprihatinkan.
"Hari ini (9/4), kami melakukan pengecekan ke seluruh fasilitas yang ada di Lapas Batu untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik ataukah perlu mendapatkan perhatian," katanya dalam keterangan di Cilacap, Sabtu.
Selain itu, Putu yang belum genap satu bulan menjabat Kalapas Kelas I Batu tersebut juga ingin memantau secara mendadak terhadap aktivitas para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya di lapas.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengecekan tersebut diketahui banyak fasilitas di Lapas Kelas I Batu yang kondisinya cukup memprihatinkan.
"Dengan adanya peralihan status dari lapas umum menjadi lapas 'high risk' itu kan mengakibatkan banyak fasilitas di Lapas Batu yang tidak terpakai lagi. Contohnya blok-blok hunian berkapasitas besar, saat sekarang tidak terpakai sehingga hanya digunakan sebagai gudang," kata mantan Kalapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan itu.
Baca juga: Dua WBP terorisme di Nusakambangan ucapkan Ikrar Setia NKRI
Ia mengatakan fasilitas lain seperti gereja dan beberapa bangunan lainnya saat sekarang juga tidak lagi berfungsi sebagai tempat layanan karena hampir tidak ada kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Kegiatan pembinaan bagi narapidana bukan tidak ada, tapi hampir tidak ada. Itu karena sekarang menggunakan sistem 'one man, one cell', yakni satu sel dihuni oleh satu warga binaan," katanya.
Oleh karena itu, bangunan-bangunan yang tidak terpakai itu saat sekarang seperti tidak terawat, sehingga pihaknya berencana memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang kedinasan.
Kendati demikian, Putu mengatakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan atau langsung bersinggungan dengan WBP masih dalam kondisi bagus.
"Fasilitas yang dibutuhkan warga binaan paling ruang 'video call', ruang konseling, ruang perawatan kesehatan, dan beberapa fasilitas lainnya yang sudah terpenuhi," ucapnya.
Baca juga: Tiga Lapas baru Nusakambangan ditargetkan segera dioperasionalkan
Ia mengharapkan semua pelayanan yang ada di Lapas Kelas I Batu dapat dilaksanakan secara maksimal mengingat lembaga pemasyarakatan yang saat sekarang dihuni 95 orang WBP itu merupakan koordinator lapas se-Nusakambangan dan Cilacap.
Di Pulau Nusakambangan terdapat delapan lembaga pemasyarakatan, yakni Lapas Batu, Lapas Narkotika, Lapas Besi, Lapas Kembangkuning, Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih, Lapas Karanganyar, dan Lapas Terbuka, sedangkan di Cilacap terdapat Lapas Cilacap.
Saat sekarang di Nusakambangan juga sedang dilaksanakan pembangunan tiga lembaga pemasyarakatan baru, yakni Lapas Ngaseman, Lapas Glandakan, dan Lapas Nirbaya.
Baca juga: Kemenkumham: CPNS UPT Nusakambangan diminta utamakan kepentingan negara
Baca juga: 9 napi narkoba asal Lapas Kalianda Lampung dipindah ke Nusakambangan
Baca juga: 11 napi bandar narkoba Lapas Semarang dijebloskan ke Nusakambangan
"Hari ini (9/4), kami melakukan pengecekan ke seluruh fasilitas yang ada di Lapas Batu untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik ataukah perlu mendapatkan perhatian," katanya dalam keterangan di Cilacap, Sabtu.
Selain itu, Putu yang belum genap satu bulan menjabat Kalapas Kelas I Batu tersebut juga ingin memantau secara mendadak terhadap aktivitas para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya di lapas.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengecekan tersebut diketahui banyak fasilitas di Lapas Kelas I Batu yang kondisinya cukup memprihatinkan.
"Dengan adanya peralihan status dari lapas umum menjadi lapas 'high risk' itu kan mengakibatkan banyak fasilitas di Lapas Batu yang tidak terpakai lagi. Contohnya blok-blok hunian berkapasitas besar, saat sekarang tidak terpakai sehingga hanya digunakan sebagai gudang," kata mantan Kalapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan itu.
Baca juga: Dua WBP terorisme di Nusakambangan ucapkan Ikrar Setia NKRI
Ia mengatakan fasilitas lain seperti gereja dan beberapa bangunan lainnya saat sekarang juga tidak lagi berfungsi sebagai tempat layanan karena hampir tidak ada kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Kegiatan pembinaan bagi narapidana bukan tidak ada, tapi hampir tidak ada. Itu karena sekarang menggunakan sistem 'one man, one cell', yakni satu sel dihuni oleh satu warga binaan," katanya.
Oleh karena itu, bangunan-bangunan yang tidak terpakai itu saat sekarang seperti tidak terawat, sehingga pihaknya berencana memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang kedinasan.
Kendati demikian, Putu mengatakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan atau langsung bersinggungan dengan WBP masih dalam kondisi bagus.
"Fasilitas yang dibutuhkan warga binaan paling ruang 'video call', ruang konseling, ruang perawatan kesehatan, dan beberapa fasilitas lainnya yang sudah terpenuhi," ucapnya.
Baca juga: Tiga Lapas baru Nusakambangan ditargetkan segera dioperasionalkan
Ia mengharapkan semua pelayanan yang ada di Lapas Kelas I Batu dapat dilaksanakan secara maksimal mengingat lembaga pemasyarakatan yang saat sekarang dihuni 95 orang WBP itu merupakan koordinator lapas se-Nusakambangan dan Cilacap.
Di Pulau Nusakambangan terdapat delapan lembaga pemasyarakatan, yakni Lapas Batu, Lapas Narkotika, Lapas Besi, Lapas Kembangkuning, Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih, Lapas Karanganyar, dan Lapas Terbuka, sedangkan di Cilacap terdapat Lapas Cilacap.
Saat sekarang di Nusakambangan juga sedang dilaksanakan pembangunan tiga lembaga pemasyarakatan baru, yakni Lapas Ngaseman, Lapas Glandakan, dan Lapas Nirbaya.
Baca juga: Kemenkumham: CPNS UPT Nusakambangan diminta utamakan kepentingan negara
Baca juga: 9 napi narkoba asal Lapas Kalianda Lampung dipindah ke Nusakambangan
Baca juga: 11 napi bandar narkoba Lapas Semarang dijebloskan ke Nusakambangan