Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengimbau warga yang desanya masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi tetap waspada terhadap bencana erupsi.
"Kami minta warga yang masuk di KRB III Gunung Merapi tetap waspada apabila sewaktu-waktu ada perintah mengungsi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)," kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Widodo Munir, di Boyolali, Kamis.
Widodo mengatakan di KRB III di Wilayah Boyolali ada dua desa yakni Dusun Stabelan dan Takeran di Desa Tlogolele, kemudian Bangunsari, Bakalan, dan Sumber di Desa Klakah Kecamatan Selo.
"Daerah KRB III di Boyolali itu, yang tempatnya berjarak sekitar 3,5 kilometer hingga 7 Km dari puncak Merapi, sehingga masuk daerah rawan bencana erupsi," kata Widodo.
Baca juga: 60 warga Desa Belerante Klaten mengungsi akibat dampak Merapi
Dia mengatakan BPBD Kabupaten Boyolali sebelumnya telah melakukan sosialisasi terkait dengan kesiapsiagaan bencana Gunung Merapi, di Balai Desa Klakah Kecamatan Selo, Boyolali, pada Rabu (9/3), siang.
Gunung Merapi, pada Rabu (9/3) malam, meletus yang mengarah ke Tenggara, berarti di luar wilayah Boyolali.
Pihaknya, sejak Merapi ditetapkan status Siaga level III oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), selalu waspada.
Pada kondisi masih pandemi COVID-19 ini, sudah disiapkan tim di lapangan apabila terjadi warga yang akan diungsikan positif COVID-19 akan dipisahkan.
Baca juga: Guguran lava Merapi rata-rata 140 kali/hari
Menyinggung tempat pengungsian, sesuai kesepakatan, warga Desa Tlogolele akan diungsikan ke Mertoyudan, sedangkan Klakah akan diungsikan ke Kantang Sawangan Kabupaten Magelang.
"Mudah-mudahan Gunung Merapi tetap aman dan terkendali khususnya untuk wilayah Boyolali. Guguran awan panas, secara teori yang ke arah Boyolali jika meleleh ke bawah, sebenarnya wilayah ini relatif aman," katanya.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada apabila sewaktu-waktu diminta oleh BPPTKG untuk melakukan evakuasi.
Desa Tlogolele dan Klakah memang terjadi hujan abu tipis, karena kebetulan angin mengarah ke barat laut sehingga abu vulkanik yang turun ke arah tenggara menuju ke arah barat termasuk di Desa Tlogolele dan kemudian, pada Kamis pagi ada hujan sudah bersih terbawa air.
"Kami tetap siaga waspada, dan tim di desa-desa sudah mengerti tugas masing-masing apabila sewaktu-waktu terjadi evakuasi atau mengungsi mereka akan jalan," katanya.
Baca juga: Delapan dukuh di Tlogolele Boyolali terdampak hujan abu Merapi
"Kami minta warga yang masuk di KRB III Gunung Merapi tetap waspada apabila sewaktu-waktu ada perintah mengungsi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)," kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Widodo Munir, di Boyolali, Kamis.
Widodo mengatakan di KRB III di Wilayah Boyolali ada dua desa yakni Dusun Stabelan dan Takeran di Desa Tlogolele, kemudian Bangunsari, Bakalan, dan Sumber di Desa Klakah Kecamatan Selo.
"Daerah KRB III di Boyolali itu, yang tempatnya berjarak sekitar 3,5 kilometer hingga 7 Km dari puncak Merapi, sehingga masuk daerah rawan bencana erupsi," kata Widodo.
Baca juga: 60 warga Desa Belerante Klaten mengungsi akibat dampak Merapi
Dia mengatakan BPBD Kabupaten Boyolali sebelumnya telah melakukan sosialisasi terkait dengan kesiapsiagaan bencana Gunung Merapi, di Balai Desa Klakah Kecamatan Selo, Boyolali, pada Rabu (9/3), siang.
Gunung Merapi, pada Rabu (9/3) malam, meletus yang mengarah ke Tenggara, berarti di luar wilayah Boyolali.
Pihaknya, sejak Merapi ditetapkan status Siaga level III oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), selalu waspada.
Pada kondisi masih pandemi COVID-19 ini, sudah disiapkan tim di lapangan apabila terjadi warga yang akan diungsikan positif COVID-19 akan dipisahkan.
Baca juga: Guguran lava Merapi rata-rata 140 kali/hari
Menyinggung tempat pengungsian, sesuai kesepakatan, warga Desa Tlogolele akan diungsikan ke Mertoyudan, sedangkan Klakah akan diungsikan ke Kantang Sawangan Kabupaten Magelang.
"Mudah-mudahan Gunung Merapi tetap aman dan terkendali khususnya untuk wilayah Boyolali. Guguran awan panas, secara teori yang ke arah Boyolali jika meleleh ke bawah, sebenarnya wilayah ini relatif aman," katanya.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada apabila sewaktu-waktu diminta oleh BPPTKG untuk melakukan evakuasi.
Desa Tlogolele dan Klakah memang terjadi hujan abu tipis, karena kebetulan angin mengarah ke barat laut sehingga abu vulkanik yang turun ke arah tenggara menuju ke arah barat termasuk di Desa Tlogolele dan kemudian, pada Kamis pagi ada hujan sudah bersih terbawa air.
"Kami tetap siaga waspada, dan tim di desa-desa sudah mengerti tugas masing-masing apabila sewaktu-waktu terjadi evakuasi atau mengungsi mereka akan jalan," katanya.
Baca juga: Delapan dukuh di Tlogolele Boyolali terdampak hujan abu Merapi