Semarang (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meresmikan Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/1)sore, yang telah selesai dibangun setelah kebakaran beberapa tahun lalu.
Sebelum meresmikan, Presiden berkesempatan meninjau kondisi bangunan cagar budaya yang telah selesai direvitalisasi itu.
Lebih kurang 30 menit Presiden mengecek kondisi dalam Pasar Johar Utara, Tengah, dan Selatan tersebut dan berinteraksi dengan para pedagang.
Dalam sambutannya, Presiden meminta pasar yang telah dibangun dengan biaya APBN tersebut dijaga kebersihan dan keamanannya.
"Saya titip, jaga kebersihan, jaga keamanannya sehingga pasar ini betul-betul menjadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak jadi pasar yang kotor dan bau," katanya.
Ia juga berharap pasar yang sudah bagus dan rapi ini akan menjadi pasar yang ramai.
"Mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu dan sebagai landmark Kota Semarang," tambahnya.
Ia menegaskan pasar yang ramai menandakan ada pergerakan ekonomi masyarakat dengan transaksi dan aktivitas jual beli yang menggerakkan rantai ekonomi rakyat.
Revitalisasi dengan menjadi pasar yang lebih bersih, modern, dan tertata tersebut, kata dia, tidak membuat kaidah Johar sebagai bangunan cagar budaya menjadi terganggu.
Pasar Johar Utara dan Tengah dibangun dengan biaya Rp146 miliar, sementara Pasar Johar Selatan dibangun dengan biaya Rp103 miliar.
Untuk meningkatkan daya tampung pedagang, dibangun Pasar Kanjengan yang masih berada dalam satu kawasan dengan anggaran Rp20,3 miliar.
Sebelum meresmikan, Presiden berkesempatan meninjau kondisi bangunan cagar budaya yang telah selesai direvitalisasi itu.
Lebih kurang 30 menit Presiden mengecek kondisi dalam Pasar Johar Utara, Tengah, dan Selatan tersebut dan berinteraksi dengan para pedagang.
Dalam sambutannya, Presiden meminta pasar yang telah dibangun dengan biaya APBN tersebut dijaga kebersihan dan keamanannya.
"Saya titip, jaga kebersihan, jaga keamanannya sehingga pasar ini betul-betul menjadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak jadi pasar yang kotor dan bau," katanya.
Ia juga berharap pasar yang sudah bagus dan rapi ini akan menjadi pasar yang ramai.
"Mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu dan sebagai landmark Kota Semarang," tambahnya.
Ia menegaskan pasar yang ramai menandakan ada pergerakan ekonomi masyarakat dengan transaksi dan aktivitas jual beli yang menggerakkan rantai ekonomi rakyat.
Revitalisasi dengan menjadi pasar yang lebih bersih, modern, dan tertata tersebut, kata dia, tidak membuat kaidah Johar sebagai bangunan cagar budaya menjadi terganggu.
Pasar Johar Utara dan Tengah dibangun dengan biaya Rp146 miliar, sementara Pasar Johar Selatan dibangun dengan biaya Rp103 miliar.
Untuk meningkatkan daya tampung pedagang, dibangun Pasar Kanjengan yang masih berada dalam satu kawasan dengan anggaran Rp20,3 miliar.