Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah terus melakukan vaksinasi dengan sasaran 238.410 warga terdiri dari kalangan tenaga kesehatan, warga lanjut usia, petugas pelayanan publik, dan masyarakat umum.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu mengatakan bahwa kondisi kasus perkembangan COVID-19 kini berangsur terkendali yaitu per 9 November 2021 hanya ada satu kasus yang terkonfirmasi aktif COVID-19.
"Keberhasilan penurunan jumlah kasus aktif COVID-19 ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dalam penanganan pandemi, termasuk adanya animo masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah," katanya.
Ia menyebutkan saat ini cakupan vaksinasi masyarakat umum per 9 November 2021 telah mencapai 74,54 persen atau melebih target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 70 persen.
Adapun untuk vaksinasi yang menyasar pada kalangan lanjut usia (lansia), menurut Budiyanto, baru mencapai 46,64 persen persen.
"Cakupan vaksinasi hingga per 9 November 2021 untuk dosis 1 sebanyak 177.709 orang atau 74,54 persen, dosis 2 sebanyak 101.907 (42,74 persen), dan dosis 3 sebanyak 2.428 (1,02 persen). Jumlah total dosis vaksin yang sudah disuntikan sebanyak 282.044 baik dosis I,II, dan dosis III," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang mengejar vaksinasi untuk lansia yang dinilai masih rendah dan di bawah target sebesar 60 persen agar daerah masuk kategori pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.
"Saat ini vaksinasi untuk warga lansia masih tercapai 46,64 persen sehingga untuk mencapai target 60 persen masih dibutuhkan 13,36 persen atau sekitar 3.400 sasaran lagi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya optimistis kegiatan vaksinasi untuk warga lansia dapat segera tercapai karena pemkot bersama organisasi politik ikut membantu cakupan vaksinas yang dilasnakan pada Rabu (10/11).
"Alhamdulillah, terlaksananya vaksinasi massal yang diselenggarakan hari ini merupakan upaya kerja sama pemerintah dengan organisasi politik untuk turut membantu cakupan vaksinasi," katanya.
Ia menambahkan bagi warga lansia yang tidak dapat melakukan vaksinasi pada kesempatan itu karena faktor kondisi kesehatan akan didorong bisa dilakukan "screening" berulang hingga memenuhi syarat divaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu mengatakan bahwa kondisi kasus perkembangan COVID-19 kini berangsur terkendali yaitu per 9 November 2021 hanya ada satu kasus yang terkonfirmasi aktif COVID-19.
"Keberhasilan penurunan jumlah kasus aktif COVID-19 ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dalam penanganan pandemi, termasuk adanya animo masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah," katanya.
Ia menyebutkan saat ini cakupan vaksinasi masyarakat umum per 9 November 2021 telah mencapai 74,54 persen atau melebih target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 70 persen.
Adapun untuk vaksinasi yang menyasar pada kalangan lanjut usia (lansia), menurut Budiyanto, baru mencapai 46,64 persen persen.
"Cakupan vaksinasi hingga per 9 November 2021 untuk dosis 1 sebanyak 177.709 orang atau 74,54 persen, dosis 2 sebanyak 101.907 (42,74 persen), dan dosis 3 sebanyak 2.428 (1,02 persen). Jumlah total dosis vaksin yang sudah disuntikan sebanyak 282.044 baik dosis I,II, dan dosis III," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang mengejar vaksinasi untuk lansia yang dinilai masih rendah dan di bawah target sebesar 60 persen agar daerah masuk kategori pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.
"Saat ini vaksinasi untuk warga lansia masih tercapai 46,64 persen sehingga untuk mencapai target 60 persen masih dibutuhkan 13,36 persen atau sekitar 3.400 sasaran lagi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya optimistis kegiatan vaksinasi untuk warga lansia dapat segera tercapai karena pemkot bersama organisasi politik ikut membantu cakupan vaksinas yang dilasnakan pada Rabu (10/11).
"Alhamdulillah, terlaksananya vaksinasi massal yang diselenggarakan hari ini merupakan upaya kerja sama pemerintah dengan organisasi politik untuk turut membantu cakupan vaksinasi," katanya.
Ia menambahkan bagi warga lansia yang tidak dapat melakukan vaksinasi pada kesempatan itu karena faktor kondisi kesehatan akan didorong bisa dilakukan "screening" berulang hingga memenuhi syarat divaksinasi.