Semarang (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penandatanganan akta perjanjian fasilitas kredit modal kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng, Jumat (22/10/2021) di Prambanan Jazz Cafe, Sleman.
Adapun fasilitas kredit modal kerja tersebut senilai Rp700 miliar dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.
“Ini adalah hal yang menarik karena institusi BUMN seperti Angkasa Pura II mau bekerja sama dengan bank daerah. Maka, kami berupaya untuk mendukung operasional mereka,” kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno
Pria yang akrab disapa Nano tersebut mengatakan kolaborasi tersebut merupakan kerja bersama yang harus diapresiasi lantaran bisa memperkuat eksistensi BUMN di daerah serta menciptakan rasa kepemilikan terhadap daerahnya.
“Ada baiknya, ke depan, perusahaan negara bisa bekerja sama dengan bank daerah,” katanya.
Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Bank Jateng menambahkan kolaborasi tersebut seperti gayung bersambut dimana di masa pandemi COVID-19, AP II memiliki defisiensi pendapatan, sehingga perlu adanya dukungan untuk arus kas dari perbankan.
“Di sisi lain, perbankan, termasuk Bank Jateng kan surplus likuiditas karena demand kredit menurun. Jadi ya terjadilah sinergi ini. Bisnis kami, secara keseluruhan juga cukup baik,” katanya.
Baca juga: Bank Jateng raih 2 penghargaan pada Tempo Financial Award 2021
Baca juga: Bank Jateng layani pembayaran gaji pensiunan di Banjarnegara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti mengatakan kerja sama dengan Bank Jateng ini adalah jalan pembuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak bank-bank daerah.
Menurutnya, AP II bisa meminta para kepala bandara untuk bisa menjalin relasi dengan bank di daerah tempat mereka beroperasi, terkait pendanaan apapun.
“AP II ini belum pernah punya eksposur dengan bank regional. Padahal, kami beroperasi di 20 bandara di 17 provinsi. Saat ini, revenue kami drop sampai 50 persen yang sebelumnya kami tidak pernah punya hutang,” kata Dodit.
Baca juga: Bank Jateng KCP Weleri sosialisasikan Program Back Home
Dalam jangka tiga tahun ini, kata Dodit, pihaknya optimistis bisa melunasi kredit operasional dari Bank Jateng karena lalu lintas perjalanan udara kemungkinan sudah bisa kembali normal.
Selain itu, sudah ada strategi partnership yang sudah diarahkan oleh Kementerian BUMN supaya keadaan di AP II bisa segera pulih.
“Tahun depan, kami optimistis penerbangan domestik sudah mulai beroperasi normal. Melihat keadaan sekarang, sudah lebih banyak orang sehat daripada orang sakit. Semoga herd immunity segera terbentuk,” kata Dodit.
Adapun fasilitas kredit modal kerja tersebut senilai Rp700 miliar dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.
“Ini adalah hal yang menarik karena institusi BUMN seperti Angkasa Pura II mau bekerja sama dengan bank daerah. Maka, kami berupaya untuk mendukung operasional mereka,” kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno
Pria yang akrab disapa Nano tersebut mengatakan kolaborasi tersebut merupakan kerja bersama yang harus diapresiasi lantaran bisa memperkuat eksistensi BUMN di daerah serta menciptakan rasa kepemilikan terhadap daerahnya.
“Ada baiknya, ke depan, perusahaan negara bisa bekerja sama dengan bank daerah,” katanya.
Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Bank Jateng menambahkan kolaborasi tersebut seperti gayung bersambut dimana di masa pandemi COVID-19, AP II memiliki defisiensi pendapatan, sehingga perlu adanya dukungan untuk arus kas dari perbankan.
“Di sisi lain, perbankan, termasuk Bank Jateng kan surplus likuiditas karena demand kredit menurun. Jadi ya terjadilah sinergi ini. Bisnis kami, secara keseluruhan juga cukup baik,” katanya.
Baca juga: Bank Jateng raih 2 penghargaan pada Tempo Financial Award 2021
Baca juga: Bank Jateng layani pembayaran gaji pensiunan di Banjarnegara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti mengatakan kerja sama dengan Bank Jateng ini adalah jalan pembuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak bank-bank daerah.
Menurutnya, AP II bisa meminta para kepala bandara untuk bisa menjalin relasi dengan bank di daerah tempat mereka beroperasi, terkait pendanaan apapun.
“AP II ini belum pernah punya eksposur dengan bank regional. Padahal, kami beroperasi di 20 bandara di 17 provinsi. Saat ini, revenue kami drop sampai 50 persen yang sebelumnya kami tidak pernah punya hutang,” kata Dodit.
Baca juga: Bank Jateng KCP Weleri sosialisasikan Program Back Home
Dalam jangka tiga tahun ini, kata Dodit, pihaknya optimistis bisa melunasi kredit operasional dari Bank Jateng karena lalu lintas perjalanan udara kemungkinan sudah bisa kembali normal.
Selain itu, sudah ada strategi partnership yang sudah diarahkan oleh Kementerian BUMN supaya keadaan di AP II bisa segera pulih.
“Tahun depan, kami optimistis penerbangan domestik sudah mulai beroperasi normal. Melihat keadaan sekarang, sudah lebih banyak orang sehat daripada orang sakit. Semoga herd immunity segera terbentuk,” kata Dodit.