Purwokerto (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Tengah menyelenggarakan vaksinasi massal dengan sasaran pelajar, santri dan masyarakat di Kabupaten Banyumas guna mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka percepatan program vaksinasi.

"Kegiatan vaksinasi pada hari ini yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara di empat titik. Yang pertama, kegiatan vaksinasi untuk pelajar kami tempatkan di SMA Negeri 2 Purwokerto dengan jumlah vaksin 3.000 dosis," kata Kepala BIN Daerah Jateng Brigadir Jenderal TNI Sondi Siswanto, saat memantau kegiatan vaksinasi di SMA Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Menurut dia, peserta vaksinasi massal di SMA Negeri 2 Purwokerto berasal dari 12 SMA/SMK negeri maupun swasta.

Baca juga: 300 pelaku wisata dan seni budaya di Temanggung divaksin COVID-19

Selain di SMA Negeri 2 Purwokerto, kata dia, kegiatan vaksinasi juga digelar di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Kembaran, dengan jumlah vaksin 3.000 dosis dan pesertanya merupakan santri dari berbagai pesantren se-Banyumas.

"Kemudian kegiatan vaksinasi untuk masyarakat itu door to door, ada di dua titik. Yang pertama adalah di Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, sebanyak 1.500 dosis vaksin, dan kedua di Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, juga sebanyak 1.500 dosis vaksin. Jadi, total dari Badan Intelijen Negara memberikan vaksin sebanyak 9.000 dosis khusus di Banyumas saja," katanya.

Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas yang menyediakan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Lebih lanjut, Sondi mengatakan vaksinasi massal tersebut juga dipantau secara virtual oleh Presiden Joko Widodo yang saat sekarang sedang berada di Aceh dan selanjutnya menuju Medan dalam rangka peninjauan kegiatan vaksinasi.

"Kemudian, kami virtual dengan bapak presiden," katanya, menjelaskan.

Disinggung mengenai alasan BIN memilih pelajar sebagai sasaran vaksinasi, dia mengatakan hal itu dilakukan karena pemerintah daerah dalam melaksanakan vaksinasi belum menyentuh pelajar dan lebih menyasar masyarakat umum dengan prioritas masyarakat usia lanjut.

Oleh karena itu, kata dia, BIN berkomitmen untuk fokus pada pelajar, baik SMP, SMA/SMK, maupun pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah.

"Jadi, untuk vaksin pelajar di Jawa Tengah ini identik dengan Badan Intelijen Negara. Kami fokus untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas dan sehat. Setelah para pelajar ini kita vaksin, itu dari bapak presiden sudah mengizinkan untuk bisa melaksanakan proses belajar tatap muka," katanya.

Ia mengatakan BIN Daerah Jateng hingga Desember 2021 menargetkan bisa memberikan vaksin sebanyak 400.000 vaksin untuk pelajar di 35 kabupaten/kota se-Jateng. "Vaksin yang digunakan Sinovac," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah pelajar di Banyumas yang telah divaksin karena selama ini, pihaknya lebih menyasar masyarakat umum, khususnya lansia.

Kendati demikian, dia mengatakan dalam setengah bulan terakhir, pihaknya mulai memberikan vaksin kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas dalam kegiatan vaksinasi di Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto.

"Kami sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah, tetapi memang persentasenya masih sedikit. Alhamdulillah dari BIN memberikan bantuan, sasarannya anak-anak sekolah, terutama anak-anak SMA, jadi menambah sasaran untuk Kabupaten Banyumas," katanya.

Ia mengatakan capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Banyumas hingga saat ini telah mencapai kisaran 28,6 persen dari target 1.398.427 sasaran, sedangkan dosis kedua sekitar 14 persen.

Baca juga: Kodim Wonosobo gelar vaksinasi untuk 1.500 pelajar
Baca juga: Polres Batang vaksinasi COVID-19 ratusan pelajar dukung PTM

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024