Semarang (ANTARA) -
Kompleks Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah dioptimalkan menjadi tempat isolasi terpusat bagi orang terpapar COVID-19 yang saat ini jumlahnya di daerah itu melonjak.

"Ini tempatnya bagus, satu area, jadi kami optimalkan semuanya. Kalau perlu kami cari satu tempat untuk dokter dan perawat yang dekat, kami tata lagi. Jadi kalau nanti terjadi 'outbreak' kemudian situasi berat karena tren peningkatan sangat eksponensial, kami masukan sini semua," kata Gubernur JawaTengah Ganjar Pranowo saat meninjau kompleks kantor BPSDMD Jateng di Semarang, Kamis.

Ganjar menilai BPSDMD Jateng sudah siap menampung pasien COVID-19 untuk isolasi terpusat sebab tempat ini sejak awal pandemi sudah dipersiapkan.

Baca juga: Ganjar minta Kudus optimalkan tempat isolasi terpusat atasi COVID-19
Baca juga: Kudus siapkan rusunawa dan gedung sekolah sebagai isolasi terpusat

Hanya saja kali ini, Ganjar meminta agar petugas menambah informasi keterisian tempat tidur secara berkala dan dapat diketahui semua orang.

"Saya juga minta yang Diklat sekarang 'online' semuanya. Ini bagian dari kontijensi 'plan' kita terkait isolasi terpusat. Ditambah juga di depan informasi kamar yang terisi berapa agar yang mau masuk sini bisa jelas," ujarnya.

Kompleks BPSDMD Jateng terdapat empat klaster atau asrama yang digunakan sebagai tempat isolasi terpusat meliputi Sumbing yang terdiri atas tiga gedung dengan kapasitas sekitar 170 tempat tidur dan saat ini sudah terisi penuh.

Selanjutnya, asrama Muria dengan kapasitas sekitar 62 tempat tidur yang saat ini menyisakan enam tempat tidur, kemudian asrama Sindoro dengan kapasitas sekitar 220 tempat tidur, serta Merapi sekitar 50 tempat tidur.

"Untuk Sindoro ini sudah dipesan oleh Kabupaten Semarang karena dekat (aksesnya), bupati sudah kontak dan saya izinkan agar bisa membantu kawan-kawan di sana. Kami juga masih punya Merapi sehingga nanti kalau dalam situasi yang membutuhkan, kawan-kawan di sini sudah siap," katanya.(LHP)
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024