Solo (ANTARA) - Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah menyerukan "Gelorakan Moderasi Beragama" melalui lokakarya jurnalistik dan teknologi informasi media sosial di Solo, Jumat.
Pembukaan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 itu, dihadiri antara lain Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuning Raka, sedangkan peserta kegiatan selama 16-17 April 2021 itu berjumlah 23 anggota GP Ansor dari wilayah Solo Raya.
Sholahuddin Aly mengatakan media daring di era digitalisasi banyak diisi konten adu domba, hasutan, dan paham-paham radikal mengarah kepada tindak terorisme.
Baca juga: PKD Ansor membentuk kader militan NU rawat persatuan bangsa
Baca juga: GP Ansor Kabupaten Magelang bagikan 27.000 masker kepada santri
"Kami menggelar 'whorkshop' (lokakarya) jurnalistik ini, spesifiknya lebih ke media 'online' (daring). Bagaimana penggiat-penggiat media 'online' bisa membuat konten-konten yang 'rahmah', sejuk, damai, bermanfaat bagi masyarakat secara luas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga kedamaian dan persatuan Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa lokakarya tersebut sekaligus menyiratkan pentingnya memberi pesan ke media sosial agar tidak menjadi media penjalaran terorisme.
"Bagaimana kerukunan yang ada di Indonesia tercapai. Bagaimana hal baik terkait persaudaraan dan kemanusiaan bisa dikampanyekan terus-menerus karena bagian dari 'rahmatan lilalamin'. Kami memang terbiasa dengan jemaah bersinggungan langsung dan 'online' sebenarnya relatif lebih baru. Kami sudah mendorong mengubah itu, tidak hanya ketemu langsung tetapi dengan 'online' juga," katanya.
Ia mendorong anak-anak muda membuat konten-konten yang isinya sebagai rahmat di media daring.
Ia juga mengemukakan pentingnya memperkuat jejaring dengan banyak kader untuk mengembangkan moderasi beragama, termasuk melalui media daring dan media sosial.
"Kami akan dorong mengedepankan klarifikasi dan juga kami tanaman masyarakat luas kesadaran negara hukum tidak boleh main hakim sendiri," katanya.
Melalui lokakarya itu, katanya, para peserta digembleng menjadi penyebar konten yang sejuk dan memberikan rahmat.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mendukung pelatihan tersebut.
Dia juga berpesan kepada panitia dan peserta untuk menaati protokol kesehatan selama kegiatan itu.
Saat ini, Pemkot Surakarta sedang gencar melakukan penanggulangan pandemi COVID-19 melalui vaksinasi.
"Peserta jangan lupa tetap menjaga prokes antisipasi penyebaran COVID-19," katanya.
Pembukaan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 itu, dihadiri antara lain Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuning Raka, sedangkan peserta kegiatan selama 16-17 April 2021 itu berjumlah 23 anggota GP Ansor dari wilayah Solo Raya.
Sholahuddin Aly mengatakan media daring di era digitalisasi banyak diisi konten adu domba, hasutan, dan paham-paham radikal mengarah kepada tindak terorisme.
Baca juga: PKD Ansor membentuk kader militan NU rawat persatuan bangsa
Baca juga: GP Ansor Kabupaten Magelang bagikan 27.000 masker kepada santri
"Kami menggelar 'whorkshop' (lokakarya) jurnalistik ini, spesifiknya lebih ke media 'online' (daring). Bagaimana penggiat-penggiat media 'online' bisa membuat konten-konten yang 'rahmah', sejuk, damai, bermanfaat bagi masyarakat secara luas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga kedamaian dan persatuan Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa lokakarya tersebut sekaligus menyiratkan pentingnya memberi pesan ke media sosial agar tidak menjadi media penjalaran terorisme.
"Bagaimana kerukunan yang ada di Indonesia tercapai. Bagaimana hal baik terkait persaudaraan dan kemanusiaan bisa dikampanyekan terus-menerus karena bagian dari 'rahmatan lilalamin'. Kami memang terbiasa dengan jemaah bersinggungan langsung dan 'online' sebenarnya relatif lebih baru. Kami sudah mendorong mengubah itu, tidak hanya ketemu langsung tetapi dengan 'online' juga," katanya.
Ia mendorong anak-anak muda membuat konten-konten yang isinya sebagai rahmat di media daring.
Ia juga mengemukakan pentingnya memperkuat jejaring dengan banyak kader untuk mengembangkan moderasi beragama, termasuk melalui media daring dan media sosial.
"Kami akan dorong mengedepankan klarifikasi dan juga kami tanaman masyarakat luas kesadaran negara hukum tidak boleh main hakim sendiri," katanya.
Melalui lokakarya itu, katanya, para peserta digembleng menjadi penyebar konten yang sejuk dan memberikan rahmat.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mendukung pelatihan tersebut.
Dia juga berpesan kepada panitia dan peserta untuk menaati protokol kesehatan selama kegiatan itu.
Saat ini, Pemkot Surakarta sedang gencar melakukan penanggulangan pandemi COVID-19 melalui vaksinasi.
"Peserta jangan lupa tetap menjaga prokes antisipasi penyebaran COVID-19," katanya.