Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memastikan pasokan bahan pangan di wilayah itu mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan meskipun beberapa di antaranya mengalami kenaikan harga.
"Berdasarkan pantauan kami, untuk sementara masih mencukupi kebutuhan masyarakat, dinamikanya belum banyak," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Purwadi Santosa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Banyumas akan terus memantau ketersediaan bahan pangan agar dapat tetap memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus dipastikan aman
Selain itu, kata dia, Pemkab Banyumas bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat akan menggelar rapat koordinasi pada hari Jumat (9/4) guna membahas masalah ketersediaan bahan pangan menjelang bulan Ramadhan.
"Dari laporan (pemantauan) kemarin, sementara belum ada masalah yang berarti," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui harga beberapa bahan pangan saat sekarang sudah merangkak naik, salah satunya daging ayam ras.
Akan tetapi, kata dia, kenaikan harga tersebut masih dalam batas kewajaran dan masih terkendali.
"Memang ada yang harganya mulai naik, tapi masih terkendali," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang pedagang daging ayam ras, Ali Ibrahim mengakui harga daging ayam ras cenderung naik dalam beberapa hari terakhir.
"Sekarang harga daging ayam ras sebesar Rp42.000 per kilogram, sebelumnya Rp38.000/kg. Jadi setiap harinya rata-rata naik sebesar Rp500. Kalau harga ayam yang masih hidup sekarang mencapai Rp28.000/kg," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga daging ayam ras akan terus merangkak naik hingga awal bulan Ramadhan.
Sementara pada pertengahan bulan Ramadhan, kata dia, harga daging ayam ras relatif stabil dan cenderung turun.
"Namun pada akhir Ramadhan hingga lebaran, biasanya akan naik lagi," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang pastikan kebutuhan pokok masyarakat cukup hingga akhir tahun
Baca juga: Harga kebutuhan masyarakat di Purwokerto bertahan tinggi
"Berdasarkan pantauan kami, untuk sementara masih mencukupi kebutuhan masyarakat, dinamikanya belum banyak," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Purwadi Santosa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Banyumas akan terus memantau ketersediaan bahan pangan agar dapat tetap memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus dipastikan aman
Selain itu, kata dia, Pemkab Banyumas bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat akan menggelar rapat koordinasi pada hari Jumat (9/4) guna membahas masalah ketersediaan bahan pangan menjelang bulan Ramadhan.
"Dari laporan (pemantauan) kemarin, sementara belum ada masalah yang berarti," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui harga beberapa bahan pangan saat sekarang sudah merangkak naik, salah satunya daging ayam ras.
Akan tetapi, kata dia, kenaikan harga tersebut masih dalam batas kewajaran dan masih terkendali.
"Memang ada yang harganya mulai naik, tapi masih terkendali," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang pedagang daging ayam ras, Ali Ibrahim mengakui harga daging ayam ras cenderung naik dalam beberapa hari terakhir.
"Sekarang harga daging ayam ras sebesar Rp42.000 per kilogram, sebelumnya Rp38.000/kg. Jadi setiap harinya rata-rata naik sebesar Rp500. Kalau harga ayam yang masih hidup sekarang mencapai Rp28.000/kg," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga daging ayam ras akan terus merangkak naik hingga awal bulan Ramadhan.
Sementara pada pertengahan bulan Ramadhan, kata dia, harga daging ayam ras relatif stabil dan cenderung turun.
"Namun pada akhir Ramadhan hingga lebaran, biasanya akan naik lagi," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang pastikan kebutuhan pokok masyarakat cukup hingga akhir tahun
Baca juga: Harga kebutuhan masyarakat di Purwokerto bertahan tinggi