Jakarta (ANTARA) - Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) menyatakan Negara tidak boleh kalah dengan aksi individu, kelompok, maupun golongan yang jelas mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami berharap Pemerintah bersikap tegas dan tanpa ragu demi penyelamatan bangsa dan negara," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LVRI Mayjen TNI (Purn.) H. Saiful Sulun melalui pernyataan tertulisnya kepada ANTARA, Selasa.

Suasana kebangsaan yang damai penuh toleransi, lanjut Mayjen TNI (Purn.) Saiful Sulun, menjadi terusik oleh sikap yang ingin memaksakan kehendaknya. Bahkan, mereka sama sekali tidak memiliki rasa terima kasih dan mengabaikan jerih payah para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan.

Sebagai bangsa pejuang, LVRI mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap  menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan berpegang teguh pada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Mari kita jaga dan bangun negeri ini menjadi lebih maju dan jaya sepanjang masa," kata jenderal berbintang dua purnawirawan ini.

Baca juga: DPP LVRI dan Mendagri apresiasi Ganjar undang veteran ke podium

Saiful Sulun menegaskan bahwa LVRI sebagai organisasi pejuang berpegang teguh pada politik negara, artinya mendukung pemerintahan hasil pemilu yang sah secara konstitusional.

Ia mengisahkan sejarah berdirinya LVRI bermula dari prakarsa penyatuan  bekas laskar pejuang bersenjata pascaperang kemerdekaan. Berbagai utusan laskar pejuang bersenjata bersepakat melebur diri dalam satu wadah organisasi bernama LVRI.

Mulai saat itu, kata Saiful Sulun, semua laskar melepas identitas nama laskar pejuang, kecuali menyebut dirinya sebagai veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI).

Pembentukan LVRI ini diawali oleh semangat mempertahankan kemerdekaan, membangun persatuan dan kesatuan, dan tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan semangat itu tema peringatan HUT LVRI pada tahun ini adalah Bersama Masyarakat, LVRI menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saiful Sulun menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut untuk mengaktualisasi semangat kebinekaan sekaligus untuk mengingatkan seluruh anak bangsa bahwa negeri ini merdeka berkat perjuangan seluruh rakyat yang terdiri atas berbagai golongan, suku, agama, dan ras.

"Apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa ini tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,  antara lain  akibat  diabaikannya Bhinneka Tunggal Ika sebagai pengikat kukuhnya NKRI oleh kelompok tertentu," katanya.

Baca juga: Jajaran LVRI diminta jaga posisi terhormat di tengah masyarakat

Dalam rilisnya, Mayjen TNI (Purn.) Saiful Sulun mengimbau seluruh warga LVRI dan warga masyarakat untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan, serta bersatu, saling membantu dan mendukung upaya pemerintah mengatasi Covid-19.

"Satu-satunya cara mengatasi Covid-19 adalah dengan memutus rantai penyebaran dengan mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan," katanya.

Kepala Biro Humas DPP LVRI Sudadi menambahkan bahwa pada hari Rabu (5/1) Wakil Ketua Umum DPP LVRI Mayjen TNI (Purn.) Bantu Hardjijo, S.I.P. mewakili Ketum Mayjen TNI (Purn.) Saiful Sulun melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta. Ziarah ini dalam rangkaian HUT Ke-64 LVRI.

Pewarta : Kliwon
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024