Batang (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pada 2024 Indonesia mampu swasembada bawang putih, kata Direktur Perbenihan Holtikultura Kementan Sukarman.
"Program perluasan lahan maupun produksi bawang putih lokal terus digenjot untuk mengurangi ketergantungan impor," katanya di Batang, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, kebutuhan bawang putih di Indonesia sebanyak 500 ribu ton tetapi hasil produksinya secara nasional hanya 88 ribu ton.
"Jadi sangat kekurangan sekali. Untuk itu kita genjot dengan program perluasan areal tanam maupun membantu petani mau menanam bawang putih," katanya.
Sukarman mengatakan pada 2019, luas lahan tanam bawang putih nasional masih 12 ribu hektare dan ditargetkan 2020 hasil produksinya bisa digenjot sebanyak 102 ribu ton.
Adapun, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri atau swasembada, Indonesia masih harus membutuhkan areal tanam seluas 70 ribu hektare sehingga kekurangannya akan terus dikejar hingga lima kali lipat dari yang sekarang.
Ia mengatakan secara bertahap perluasan lahan yang dibutuhkan akan terus ditambah, terbaru tidak hanya memaksimalkan sentra bawang putih di Jawa Tengah, seperti, Brebes, Temanggung, Magelang, Batang, Tegal, Karanganyar, Wonoaobo dan Semarang tetapi juga di wilayah Sumatera.
"Empat tahun ke depan sudah harus bisa dinaikkan untuk mencapai target swasembada bawang putih. Oleh karena, produksi benih dari hasil panen hari ini (di Batang) juga untuk kebutuhan tanam berikutnya," katanya.
Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan lahan di wilayah Batang, khususnya di Desa Pranten, Kecamatan Bawang sangat cocok untuk pengembangan tanaman bawang putih.
"Target awal untuk satu hektare lahan sebanyak tujuh ton. Akan tetapi hasil panen bawang putih pada hari ini (Sabtu) melebihi target yaitu lahan satu hektare bisa menghasilkan 17 ton bawang putih," katanya.
"Program perluasan lahan maupun produksi bawang putih lokal terus digenjot untuk mengurangi ketergantungan impor," katanya di Batang, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, kebutuhan bawang putih di Indonesia sebanyak 500 ribu ton tetapi hasil produksinya secara nasional hanya 88 ribu ton.
"Jadi sangat kekurangan sekali. Untuk itu kita genjot dengan program perluasan areal tanam maupun membantu petani mau menanam bawang putih," katanya.
Sukarman mengatakan pada 2019, luas lahan tanam bawang putih nasional masih 12 ribu hektare dan ditargetkan 2020 hasil produksinya bisa digenjot sebanyak 102 ribu ton.
Adapun, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri atau swasembada, Indonesia masih harus membutuhkan areal tanam seluas 70 ribu hektare sehingga kekurangannya akan terus dikejar hingga lima kali lipat dari yang sekarang.
Ia mengatakan secara bertahap perluasan lahan yang dibutuhkan akan terus ditambah, terbaru tidak hanya memaksimalkan sentra bawang putih di Jawa Tengah, seperti, Brebes, Temanggung, Magelang, Batang, Tegal, Karanganyar, Wonoaobo dan Semarang tetapi juga di wilayah Sumatera.
"Empat tahun ke depan sudah harus bisa dinaikkan untuk mencapai target swasembada bawang putih. Oleh karena, produksi benih dari hasil panen hari ini (di Batang) juga untuk kebutuhan tanam berikutnya," katanya.
Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan lahan di wilayah Batang, khususnya di Desa Pranten, Kecamatan Bawang sangat cocok untuk pengembangan tanaman bawang putih.
"Target awal untuk satu hektare lahan sebanyak tujuh ton. Akan tetapi hasil panen bawang putih pada hari ini (Sabtu) melebihi target yaitu lahan satu hektare bisa menghasilkan 17 ton bawang putih," katanya.