Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PPKn menggelar diskusi secara daring.

Diskusi yang disiarkan secara langsung melalui Instagram dengan nama akun hmps_ppkn pada hari Jumat (12/6) itu mengusung tema "Pembelajaran Daring dan Penyelesaian Skripsi Pada Masa Pandemik" serta menghadirkan dua pembicara, yakni Ketua Program Studi PPKn Elly Hasan Sadeli dan Ketua Student Scientific Center (SSC) UMP Efi Miftah Faridli, M.Pd. 

Kegiatan diskusi daring yang diinisiasi oleh beberapa pengurus HMPS PPKn itu merupakan program yang diharapkan untuk tetap menjaga keseimbangan kegiatan akademik seluruh mahasiswa pada masa pandemi COVID-19.  

"Penting kiranya HMPS untuk senantiasa bersinergis dengan dosen pada saat masa sulit ini. Hampir seluruh kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di kampus, sekarang ini harus mandiri di rumah masing-masing," kata Ketua HMPS PPKn yang juga Ketua Panitia Kegiatan Diskusi Gayuh.

Ia mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk mewadahi seluruh keluh kesah mahasiswa PPKn guna didiskusikan bersama perwakilan dosen PPKn. 

Oleh karena itu, kata dia, HMPS PPKn kemudian berkoordinasi dengan pimpinan Prodi PPKn, sehingga terwujudlah kegiatan diskusi daring dengan konsep siaran langsung melalui Instagram tersebut.

Baca juga: PSDK UMP adakan program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan

Dalam kesempatan itu, Ketua Prodi PPKn Elly Hasan Sadeli menyampaikan bahwa seluruh dosen PPKn sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena pada masa seperti sekarang, mahasiswa membutuhkan pendampingan secara ketat dalam rangka mempertahankan aktivitas akademiknya meskipun belajar di rumah masing-masing. 

"Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus HMPS yang memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan programnya pada masa pandemik ini. Jangan sampai masa sulit menghambat seluruh aktivitas akademik mahasiswa," katanya.

Di UMP sendiri, kata dia, pimpinan universitas maupun fakultas sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan pendamping dalam kegiatan pembelajaran maupun pembimbingan bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi melalui platform yang beragam. 

"Proses pembelajaran menggunakan platform online yang dibuat oleh tim IT UMP, sistem ini namanya onclass," katanya.

Menurut dia, kegiatan ujian tengah semester maupun akhir semester juga dibuat menggunakan sistem komputerisasi dan dilakukan secara daring. 

Baca juga: Prodi PPKn UMP hadirkan KPK RI secara daring

Selanjutnya, proses pembimbingan skripsi dilakukan secara otonom oleh masing-masing dosen pembimbing yang didasarkan pada aturan universitas yang menekankan pada platform online atau daring. 

"Selama ini proses bimbingan skripsi mahasiswa dengan dosen di Prodi PPKn lebih sering menggunakan e-mail. Selain skripsi, keluarannya pun dapat berupa artikel hasil penelitian yang sudah dipublikasikan di jurnal," katanya.
 
Elly menekankan bahwa di masa seperti sekarang ini, pembelajaran maupun pembimbingan skripsi jauh lebih fleksibel namun tetap mengutamakan kualitas. 

Menurut dia, proses pembelajaran bagi mahasiswa dituntut untuk jauh lebih mandiri dengan menggunakan media internet secara proporsional. 

"Bahkan, UMP memberikan bantuan kuota internet bagi seluruh mahasiswa yang aktif, sehingga kegiatan pembelajaran dan pembimbingan skripsi diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, dan mahasiswa dapat lebih memanfaatkan internet untuk kepentingan media pembelajaran," jelasnya.   

Baca juga: Prodi TLM UMP turut berperan aktif pada masa pandemi COVID-19

Sementara itu, Ketua SSC UMP Efi Miftah Faridli, M.Pd. mengatakan pada masa pandemik ini, seluruh pembelajaran yang biasanya dilakukan di kampus, berganti di rumah masing-masing, baik dosen maupun mahasiswa, yang didasarkan pada keputusan pemerintah dan pimpinan universitas.

"Memang ini sesuatu yang baru, namun sebenarnya dapat dikatakan bahwa kondisi ini bukan sesuatu yang asing. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, saya kira seluruh komponen masyarakat, termasuk dosen dan mahasiswa sudah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi dan informasi tersebut," katanya. 

Ia mengatakan saat ini, setiap orang sudah tidak dapat dipisahkan dari yang namanya alat komunikasi. Oleh karena itu, proses pembelajaran di masa pandemik seperti saat sekarang bisa disikapi dengan bijak. 

"Maka disinilah peran dosen untuk dapat mempelajari dan memahami kembali pembelajaran melalui platform online meski sebenarnya jauh-jauh hari pemerintah sudah mengenalkan pembelajaran dengan nama blended learning, sehingga pandemik ini tidak hanya disikapi sebagai masalah yang besar, namun juga ada hikmah di baliknya. Salah satunya kita dapat lebih menguasai teknologi dan informasi untuk kepentingan pembelajaran," katanya. (EHS)

Baca juga: KM UMP adakan Program 1.000 Masker Takjil dan Sembako
Baca juga: UMP gelar seminar daring "Penanganan COVID-19 dalam Tinjauan Kesehatan, Ekonomi, dan Psikologi"

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024