Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membagikan ribuan paket sembako untuk mahasiswa UMP yang tidak bisa mudik maupun mahasiswa yang orang tuanya terdampak COVID-19.

Bantuan pangan yang disalurkan pada hari Sabtu (18/4) itu juga diberikan kepada masyarakat sekitar kampus UMP terutama pelaku UMKM yang usahanya terdampak COVID-19.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMP Ahmad Darmawan mengatakan pemberian bantuan tersebut sebenarnya sudah disiapkan sejak awal COVID-19 merebak. 

Dalam hal ini, kata dia, pihak kampus langsung mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan ditambah dengan donasi dari para dosen serta karyawan UMP. 

Baca juga: IKA UMP bagikan hand sanitizer untuk 24 puskesmas se-Banyumas

"Kita sediakan lebih dari 3.000 paket sembako dan untuk hari ini (18/4) yang disalurkan untuk mahasiswa, sebanyak 1.000 paket," katanya.

Dia mengakui penyebaran COVID-19 sudah berdampak sangat signifikan terhadap perekonomian termasuk kepada para orang tua mahasiswa. 

Oleh karena itu, kata dia, tidak hanya mahasiswa yang tertahan di tempat kos saja yang dibantu, juga mahasiswa dari Banyumas, Purbalingga, dan sekitarnya yang orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi. 

"Mereka kita minta mendaftar melalui aplikasi google form, begitu pula dengan masyarakat sekitar kampus. Sejak kampus menerapkan belajar di rumah, banyak warung makan yang tutup, sehingga para pelaku UMKM ini juga kita bantu," terangnya. 

Menurut dia, ada tiga jenis paket bantuan yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, yakni paket sembako berupa beras, gula pasir, dan sebagainya, kemudian paket makanan kering berupa seperti biskuit, susu, dan sebagainya, serta paket sabun cuci, sabun mandi, dan sejenisnya. 

Baca juga: Ikatan Keluarga Alumni UMP targetkan 1.000 paket sembako untuk warga

"Mahasiswa bisa memilih sesuai dengan yang dibutuhkan. Pemilihan paket bantuan ini juga sebelumnya sudah diajukan melalui google form, sehingga saat datang tinggal mengambil sesuai pesanan," jelasnya. 

Ia mengatakan dalam memberikan paket bantuan, UMP juga mengedepankan prosedur yang aman, yaitu dengan pembagian jam pengambilan untuk menghindari kerumunan, pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan, serta wajib cuci tangan menggunakan sabun saat memasuki ruangan.

Salah seorang mahasiswa UMP yang tidak bisa pulang ke rumah orang tuanya di Jakarta, Adit mengaku memilih paket bantuan yang berisi makanan kering.

"Saya pilih yang makanan kering, jadi tidak perlu repot memasak, bisa dimakan sambil belajar di kamar kos," katanya. 

Dalam kesempatan terpisah, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan terkait dengan pandemi COVID-19 yang terus berkembang, UMP telah melakukan berbagai aksi secara cepat untuk dapat memberikan bantuan yang esensial bagi mereka yang terkena dampak virus corona tersebut. 

Menurut dia, bantuan tersebut mulai dari pembagian hand sanitizer gratis, mendirikan Posko COVID-19, membagikan sembako, sampai memberdayakan komunitas duafa.

Baca juga: Cegah COVID-19, UMP berdayakan komunitas duafa untuk memroduksi masker
Baca juga: UMP bagikan cairan antiseptik dan dirikan Posko COVID-19 (VIDEO)

"Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mengendalikan penyebaran pandemi ini dengan apapun yang dapat kami lakukan," pungkasnya.(tgr)

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024