Banyumas (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas menyediakan cairan pembersih tangan untuk warga di empat posko pemantauan yang didirikan di perbatasan wilayah guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kegiatan hari ini, kita menggandeng Yudistira Trans ke pos-pos untuk membagikan hand sanitizer (pembersih tangan), untuk persiapan di pos. Kalau ada masyarakat sekitar pos yang membutuhkan, ya kita kasih," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Whisnu Caraka di Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, cairan pembersih tangan disediakan di posko pemantauan di Jompo yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, posko di Tambak yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, posko di Lumbir yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap, dan posko di Pekuncen yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes.
Baca juga: Solo dan Semarang jadi prioritas pemeriksaan cepat COVID-19
Cairan pembersih tangan yang disediakan di empat posko pemantauan itu, menurut dia, total sebanyak 20 liter.
Mengenai ketersediaan masker dan cairan pembersih tangan, Whisnu mengatakan bahwa sampai saat ini polisi belum menemukan adanya indikasi penimbunan. Kelangkaan kedua jenis produk itu, menurut dia, terjadi karena warga panik dan memborongnya dalam jumlah banyak.
"Masing-masing berusaha untuk menyetok di dirinya. Kegiatan-kegiatan kan dibatasi, jadi rata-rata mereka menyetok sendiri untuk dipakai sendiri, bukan untuk mencari keuntungan pribadi," katanya.
Kepada warga yang ingin membuat cairan pembersih tangan sendiri, ia menyarankan mereka untuk menanyakan komposisinya kepada apoteker.
Perihal keinginan Bupati Banyumas Achmad Husein untuk memroduksi sendiri cairan pembersih tangan menggunakan minuman beralkohol ciu, Whisnu mengatakan bahwa hal itu harus diuji dulu.
"Jika memang aman dan bisa digunakan sebagai hand sanitizer, kita akan berikan ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Istri pasien corona yang meninggal di Solo dinyatakan positif COVID-19
"Kegiatan hari ini, kita menggandeng Yudistira Trans ke pos-pos untuk membagikan hand sanitizer (pembersih tangan), untuk persiapan di pos. Kalau ada masyarakat sekitar pos yang membutuhkan, ya kita kasih," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Whisnu Caraka di Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, cairan pembersih tangan disediakan di posko pemantauan di Jompo yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, posko di Tambak yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, posko di Lumbir yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap, dan posko di Pekuncen yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes.
Baca juga: Solo dan Semarang jadi prioritas pemeriksaan cepat COVID-19
Cairan pembersih tangan yang disediakan di empat posko pemantauan itu, menurut dia, total sebanyak 20 liter.
Mengenai ketersediaan masker dan cairan pembersih tangan, Whisnu mengatakan bahwa sampai saat ini polisi belum menemukan adanya indikasi penimbunan. Kelangkaan kedua jenis produk itu, menurut dia, terjadi karena warga panik dan memborongnya dalam jumlah banyak.
"Masing-masing berusaha untuk menyetok di dirinya. Kegiatan-kegiatan kan dibatasi, jadi rata-rata mereka menyetok sendiri untuk dipakai sendiri, bukan untuk mencari keuntungan pribadi," katanya.
Kepada warga yang ingin membuat cairan pembersih tangan sendiri, ia menyarankan mereka untuk menanyakan komposisinya kepada apoteker.
Perihal keinginan Bupati Banyumas Achmad Husein untuk memroduksi sendiri cairan pembersih tangan menggunakan minuman beralkohol ciu, Whisnu mengatakan bahwa hal itu harus diuji dulu.
"Jika memang aman dan bisa digunakan sebagai hand sanitizer, kita akan berikan ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Istri pasien corona yang meninggal di Solo dinyatakan positif COVID-19