Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mulai mengaplikasikan penggunaan aspal dengan campuran plastik untuk ruas jalan di sekitar kawasan kampus tersebut.
Rektor Udinus Semarang, Edi Noersasongko saat kegiatan penghamparan aspal plastik di Semarang, Senin, mengatakan penggunaan campuran bahan plastik ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Fakultas Teknik perguruan tinggi ini.
Menurut dia, peneliti di fakultas tersebut berusaha mencari tahu jenis sampah plastik yang sesuai serta menyusun mata rantai dalam pemenuhan kebutuhan sampah plastik dalam produksi aspal tersebut.
Baca juga: Udinus tambah dua guru besar teknologi informasi dan ekonomi manajemeen
"Dari hasil penelitian tersebut ternyata diperoleh hasil jika sampah plastik dari rumah tangga harus segera dipilah, sebelum di bawa ke TPA," sebutnya.
Aspal yang disebut lebih tahan air ini, lanjut dia memerlukan campuran bahan plastik yang bersih dan kering.
Oleh karena itu, kata dia proses untuk memperoleh campuran bahan plastik tersebut yang menjadi konsentrasi Udinus dalam meneliti.
Menurut dia, 1 ton aspal memerlukan campuran sekitar 3,5 kg plastik.
Dengan campuran plastik, ia meyakini aspal akan lebih bertahan lama dan kuat dalam menghadapi gerusan air.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir langsung dalam kegiatan penghamparan aspal plastik itu mengaku menyambut baik terobosan tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menindaklanjuti penggunaan aspal plastik ini.
Menurut dia, pasokan sampah plastik yang digunakan sebagai bahan baku harus dapat disediakan.
"Informasinya untuk pemrosesannya butuh biasa besar. Kalau bicara lingkungan, kita tidak bisa hanya melihat untung ruginya saja," ujarnya.
Baca juga: Ini tantangan Rektor Universitas Dian Nuswantoro kepada lulusan Udinus
Rektor Udinus Semarang, Edi Noersasongko saat kegiatan penghamparan aspal plastik di Semarang, Senin, mengatakan penggunaan campuran bahan plastik ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Fakultas Teknik perguruan tinggi ini.
Menurut dia, peneliti di fakultas tersebut berusaha mencari tahu jenis sampah plastik yang sesuai serta menyusun mata rantai dalam pemenuhan kebutuhan sampah plastik dalam produksi aspal tersebut.
Baca juga: Udinus tambah dua guru besar teknologi informasi dan ekonomi manajemeen
"Dari hasil penelitian tersebut ternyata diperoleh hasil jika sampah plastik dari rumah tangga harus segera dipilah, sebelum di bawa ke TPA," sebutnya.
Aspal yang disebut lebih tahan air ini, lanjut dia memerlukan campuran bahan plastik yang bersih dan kering.
Oleh karena itu, kata dia proses untuk memperoleh campuran bahan plastik tersebut yang menjadi konsentrasi Udinus dalam meneliti.
Menurut dia, 1 ton aspal memerlukan campuran sekitar 3,5 kg plastik.
Dengan campuran plastik, ia meyakini aspal akan lebih bertahan lama dan kuat dalam menghadapi gerusan air.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir langsung dalam kegiatan penghamparan aspal plastik itu mengaku menyambut baik terobosan tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menindaklanjuti penggunaan aspal plastik ini.
Menurut dia, pasokan sampah plastik yang digunakan sebagai bahan baku harus dapat disediakan.
"Informasinya untuk pemrosesannya butuh biasa besar. Kalau bicara lingkungan, kita tidak bisa hanya melihat untung ruginya saja," ujarnya.
Baca juga: Ini tantangan Rektor Universitas Dian Nuswantoro kepada lulusan Udinus