Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Bank Sampah Banjarnegara, Jawa Tengah, bekerja sama menciptakan bahan bakar CN (Cethane Number) 54 melalui pengolahan limbah plastik.Angka ini lebih tinggi dari Pertamina Dex, dengan nilai minimal 51.
Peneliti Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Tri Martini menjelaskan bahan bakar yang diberi nama petasol tersebut dihasilkan melalui proses mesin yang disebut sebagai proses fast pyrolisis.
"Dari riset terakhir dengan berbagai macam tipe sampah yang dimasukkan dalam proses mesin fast pyrolisis, ternyata dari hasil analisis terakhir yang dilakukan oleh Sucofindo itu angka cethane-nya sudah 54, tentu dengan modifikasi bahan baku yang dimasukkan," kata Tri Martini. BBM jenis solar yang dihasilkan Pertamina, yakni Pertamina Dex, angka cethane di bawah petasol, yakni 51.
Meski demikian Tri menggarisbawahi hasil tersebut bukan untuk dibanding-bandingkan, namun hal tersebut hanya untuk sebatas mengetahui kualitas yang dihasilkan melalui proses ini.
Sebab ia menekankan bahwa proses pengolahan sampah menjadi petasol itu bukan bertujuan untuk menghasilkan bahan bakar, tetapi untuk mengurangi sampah plastik residu, atau sampah plastik yang sudah tidak punya nilai ekonomi, menjadi bahan atau menjadi produk yang punya nilai tambah.
Sementara Perwakilan Bank Sampah Banjarnegara Endi Rudianto menjelaskan petasol yang dihasilkan dari proses pengelolaan sampah plastik tersebut sehari-harinya digunakan untuk membantu petani/nelayan yang membutuhkan bahan bakar. Ia menggunakan petasol untuk mobil Fortuner tahun 2008 sejak empat tahun terakhir.