Solo (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Surakarta menutup Instalasi Pengolahan Air (IPA) ditiga lokasi di Solo, akibat dampak limbag di Sungai Bengawan Solo.
Pihaknya menutup IPA ditiga lokasi, yakni Semanggi, Jurug, dan Jebres Solo, sehingga kebutuhan air bersih warga dipasok dengan tangki untuk sementara, kata Humas PDAM Surakarta, Bayu Tunggu Pamilih, di Solo, Jumat.
Menurut Bayu PDAM awalnya hanya menutup IPA di kawasan Semanggi saja, sejak Kamis (31/10). Namun, IPA Jurug dan Jebres akibat air baku tercemar limbah dari hulu, maka kemudian juga ditutup.
Dia mengatakan, dengan ditutup IPA Jurug dan Jebres tersebut karena pencemaran air di Sungai Bengawan Solo yang berakibat air tidak bisa diolah. Tercemarnya kondisi air baku di Kali Samin Sukoharjo itu, sebelumnya menyebabkan operasional IPA Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terpaksa berhenti.
Baca juga: Air PDAM Solo tercemar limbah, Polda Jateng turun tangan
Kepala Urusan Produksi IPA Semanggi Basir menambahkan dampak limbah air Bengawan Solo semakin parah dan menyebar kemana-mana hingga ke IPA Jurug dan Jebres. Akibat kejadian itu, IPA keduanya kawasan itu, berhenti total beroperasi mulai Jumat ini.
Menurut Basir pencemaran limbah tersebut membuat ikan di Sungai Bengawan Solo juga banyak yang mati. Sampel air yang tercemar telah diambil untuk diuji sampel di laboratorium.
Pihaknya belum mengetahui hingga kapan tiga IPA PDAM tersebut kembali beroperasi. Pihaknya berharap kondisi Sungai Bemgawan Solo segera normal kembali dan pengelolaan air dapat beroperasi.
PDAM Surakarta untuk mengatasi ditutupnya IPA melakukan droping air ke pelanggan di wilayah Kelurahan Pasar Kliwon, Mojo, Semanggi, Sangkrah, dan Joyontakan Solo.
Baca juga: Limbah Pabrik Tahu Bakal Diuji di Laboratorium
Petugas PDAM Surakarta Emmron Rekso mengatakan droping air bersih dilakukan di wilayah Mojo Semanggi Pasar Kliwon. Sebanyak lima armada PDAM yang diturunkan untuk droping air membantu warga.
"Kami melakukan droping air di wilayah Mojo sebanyak empat kali mulai dari Kamis (31/10) malam hingga Jumat ini," katanya.
Pihaknya menutup IPA ditiga lokasi, yakni Semanggi, Jurug, dan Jebres Solo, sehingga kebutuhan air bersih warga dipasok dengan tangki untuk sementara, kata Humas PDAM Surakarta, Bayu Tunggu Pamilih, di Solo, Jumat.
Menurut Bayu PDAM awalnya hanya menutup IPA di kawasan Semanggi saja, sejak Kamis (31/10). Namun, IPA Jurug dan Jebres akibat air baku tercemar limbah dari hulu, maka kemudian juga ditutup.
Dia mengatakan, dengan ditutup IPA Jurug dan Jebres tersebut karena pencemaran air di Sungai Bengawan Solo yang berakibat air tidak bisa diolah. Tercemarnya kondisi air baku di Kali Samin Sukoharjo itu, sebelumnya menyebabkan operasional IPA Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terpaksa berhenti.
Baca juga: Air PDAM Solo tercemar limbah, Polda Jateng turun tangan
Kepala Urusan Produksi IPA Semanggi Basir menambahkan dampak limbah air Bengawan Solo semakin parah dan menyebar kemana-mana hingga ke IPA Jurug dan Jebres. Akibat kejadian itu, IPA keduanya kawasan itu, berhenti total beroperasi mulai Jumat ini.
Menurut Basir pencemaran limbah tersebut membuat ikan di Sungai Bengawan Solo juga banyak yang mati. Sampel air yang tercemar telah diambil untuk diuji sampel di laboratorium.
Pihaknya belum mengetahui hingga kapan tiga IPA PDAM tersebut kembali beroperasi. Pihaknya berharap kondisi Sungai Bemgawan Solo segera normal kembali dan pengelolaan air dapat beroperasi.
PDAM Surakarta untuk mengatasi ditutupnya IPA melakukan droping air ke pelanggan di wilayah Kelurahan Pasar Kliwon, Mojo, Semanggi, Sangkrah, dan Joyontakan Solo.
Baca juga: Limbah Pabrik Tahu Bakal Diuji di Laboratorium
Petugas PDAM Surakarta Emmron Rekso mengatakan droping air bersih dilakukan di wilayah Mojo Semanggi Pasar Kliwon. Sebanyak lima armada PDAM yang diturunkan untuk droping air membantu warga.
"Kami melakukan droping air di wilayah Mojo sebanyak empat kali mulai dari Kamis (31/10) malam hingga Jumat ini," katanya.