Jepara (ANTARA) - Sebanyak enam guru asal Negara Australia belajar Bahasa Indonesia di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, serta memberikan pembelajaran tematik di kelas unggulan.
"Kami berterima kasih kepada Pemprov Jateng atas dipilihnya Kabupaten Jepara sebagai kabupaten tujuan pertukaran guru ini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko di Jepara, Selasa.
Menurut dia, kehadiran mereka memang tepat karena Jepara kaya akan potensi unggulan serta pemerintah juga telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu motor penggerak perekonomian di Jepara.
Baca juga: 14 mahasiswa asing berguru membatik di UNS Solo
Ia berharap para guru yang akan belajar Bahasa Indonesia selama empat hari tersebut, dapat menjadi agen promosi ketika pulang ke negara asalnya.
"Harapannya para pendamping baik dari provinsi maupun kepala sekolah, dapat saling memperkenalkan kurikulum lokal pendidikan yang ada di Jepara," ujarnya.
Usai digelar acara penyambutan terhadap enam guru asal Queensland, Australia di Pringgitan Pendopo R.M.A.A. Sosroningrat, Selasa (24/9), Edy Sujatmiko memberikan sejumlah buku referensi mengenai Kabupaten Jepara sebagai cendera mata.
Selepas itu, guru asal Queensland, Australia itu dijamu makan siang dengan menu khas Jepara, seperti pindang serani.
Baca juga: Kali Pertama, Unsoed Berikan Beasiswa Mahasiswa Asing
Para delegasi tersebut datang ke Jepara didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jateng Ernest Ceti Septyanti, beserta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Ernest Ceti Septyanti menjelaskan program pertukaran guru ini merupakan kerjasama Pemprov Jateng dengan pemerintah negara bagian Queensland, Australia sejak tahun 2015.
Untuk tahun ini, lanjut dia, kerja sama yang dikenal dengan istilah "sister province" itu, meliputi pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, promosi kebudayaan dan pariwisata, serta pengembangan pembangunan fasilitas layanan kesehatan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
"Dengan adanya kunjungan ke sekolah-sekolah, dapat turut mempromosikan potensi unggulan Jepara. Selain belajar Bahasa Indonesia, secara tematik juga ingin berkunjung di kelas-kelas unggulan lokal serta mengunjungi beberapa desa industri," ujarnya.
Baca juga: Kopi Muria Kudus diperkenalkan ke mahasiswa asing
"Kami berterima kasih kepada Pemprov Jateng atas dipilihnya Kabupaten Jepara sebagai kabupaten tujuan pertukaran guru ini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko di Jepara, Selasa.
Menurut dia, kehadiran mereka memang tepat karena Jepara kaya akan potensi unggulan serta pemerintah juga telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu motor penggerak perekonomian di Jepara.
Baca juga: 14 mahasiswa asing berguru membatik di UNS Solo
Ia berharap para guru yang akan belajar Bahasa Indonesia selama empat hari tersebut, dapat menjadi agen promosi ketika pulang ke negara asalnya.
"Harapannya para pendamping baik dari provinsi maupun kepala sekolah, dapat saling memperkenalkan kurikulum lokal pendidikan yang ada di Jepara," ujarnya.
Usai digelar acara penyambutan terhadap enam guru asal Queensland, Australia di Pringgitan Pendopo R.M.A.A. Sosroningrat, Selasa (24/9), Edy Sujatmiko memberikan sejumlah buku referensi mengenai Kabupaten Jepara sebagai cendera mata.
Selepas itu, guru asal Queensland, Australia itu dijamu makan siang dengan menu khas Jepara, seperti pindang serani.
Baca juga: Kali Pertama, Unsoed Berikan Beasiswa Mahasiswa Asing
Para delegasi tersebut datang ke Jepara didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jateng Ernest Ceti Septyanti, beserta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Ernest Ceti Septyanti menjelaskan program pertukaran guru ini merupakan kerjasama Pemprov Jateng dengan pemerintah negara bagian Queensland, Australia sejak tahun 2015.
Untuk tahun ini, lanjut dia, kerja sama yang dikenal dengan istilah "sister province" itu, meliputi pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, promosi kebudayaan dan pariwisata, serta pengembangan pembangunan fasilitas layanan kesehatan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
"Dengan adanya kunjungan ke sekolah-sekolah, dapat turut mempromosikan potensi unggulan Jepara. Selain belajar Bahasa Indonesia, secara tematik juga ingin berkunjung di kelas-kelas unggulan lokal serta mengunjungi beberapa desa industri," ujarnya.
Baca juga: Kopi Muria Kudus diperkenalkan ke mahasiswa asing