Solo (Antaranews Jateng) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pelatihan kepada 14 mahasiswa asing dari 11 negara tentang ilmu membatik.
"Di sini kami menyelenggarakan program kursus singkat Inherit (Indonesian Heritage, red) 2018 dengan bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya," kata Direktur Internasional Office UNS Taufik Al Makmum di Solo, Senin.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang pertama dilaksanakan dan harapannya dapat terus berlanjut mengingat perannya dalam mengangkat budaya lokal.
"Jika Unair mengangkat mengenai pembuatan jamu tradisional dan teknik pijat khas Indonesia, kami mengangkat batik. Harapan kami mahasiswa internasional bisa pulang menggunakan 'skill'-nya untuk kepentingan sehari-hari atau paling tidak bisa mengkampanyekan ilmu yang mereka peroleh selama di UNS dan di Unair," katanya.
Beberapa materi yang diberikan pada pelatihan membatik tersebut di antaranya tentang filosofi batik, praktik, belajar batik dari zaman ke zaman, mewarnai, dan tinggal di desa batik.
Ia mengatakan program tersebut memang sengaja melibatkan mahasiswa asing karena Indonesia kaya akan kebudayaan lokal yang layak diangkat ke kancah internasional.
"Jadi harapannya mereka tidak hanya bicara tentang observasi tetapi juga mengenalkan Indonesia ke kancah internasional sekaligus mengenalkan universitas kami," katanya.
Sementara itu, Deputy Executive Director Universitas Airlangga Dian Ekowati mengatakan kegiatan tersebut merupakan mandat dari Kemeristekdikti RI.
"Untuk kegiatan selama di Unair, para mahasiswa tidak hanya belajar di kampus tetapi kami juga ajak mereka ke Bromo. Kami ingin perlihatkan melalui mahasiswa internasional ke dunia bahwa Indonesia bukan cuma Bali atau Jakarta.
Banyak daerah yang bisa dikunjungi dengan keunikan masing-masing. Intinya adalah bagaimana melalui kegiatan ini kami bisa memberikan kontribusi bagi budaya Indonesia dan menjaga keberlangsungan budaya lokal itu sendiri," katanya.
"Di sini kami menyelenggarakan program kursus singkat Inherit (Indonesian Heritage, red) 2018 dengan bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya," kata Direktur Internasional Office UNS Taufik Al Makmum di Solo, Senin.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang pertama dilaksanakan dan harapannya dapat terus berlanjut mengingat perannya dalam mengangkat budaya lokal.
"Jika Unair mengangkat mengenai pembuatan jamu tradisional dan teknik pijat khas Indonesia, kami mengangkat batik. Harapan kami mahasiswa internasional bisa pulang menggunakan 'skill'-nya untuk kepentingan sehari-hari atau paling tidak bisa mengkampanyekan ilmu yang mereka peroleh selama di UNS dan di Unair," katanya.
Beberapa materi yang diberikan pada pelatihan membatik tersebut di antaranya tentang filosofi batik, praktik, belajar batik dari zaman ke zaman, mewarnai, dan tinggal di desa batik.
Ia mengatakan program tersebut memang sengaja melibatkan mahasiswa asing karena Indonesia kaya akan kebudayaan lokal yang layak diangkat ke kancah internasional.
"Jadi harapannya mereka tidak hanya bicara tentang observasi tetapi juga mengenalkan Indonesia ke kancah internasional sekaligus mengenalkan universitas kami," katanya.
Sementara itu, Deputy Executive Director Universitas Airlangga Dian Ekowati mengatakan kegiatan tersebut merupakan mandat dari Kemeristekdikti RI.
"Untuk kegiatan selama di Unair, para mahasiswa tidak hanya belajar di kampus tetapi kami juga ajak mereka ke Bromo. Kami ingin perlihatkan melalui mahasiswa internasional ke dunia bahwa Indonesia bukan cuma Bali atau Jakarta.
Banyak daerah yang bisa dikunjungi dengan keunikan masing-masing. Intinya adalah bagaimana melalui kegiatan ini kami bisa memberikan kontribusi bagi budaya Indonesia dan menjaga keberlangsungan budaya lokal itu sendiri," katanya.