Purbalingga (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) memasang alat peringatan dini tanah longsor di Desa Gunung Wuled, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dalam rangkaian kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di daerah itu.
"Pemasangan alat ini merupakan salah satu bentuk pengabdian KKN UNS kepada masyarakat di Desa Gunung Wuled. Ini sesuai dengan tema KKN kami, yaitu KKN Tematik Pengurangan Risiko Bencana," kata Ketua KKN UNS Muhammad Annas di Desa Gunung Wuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Kamis.
Ia mengatakan berawal dari tema tersebut, pihaknya memastikan tersedianya alat pendeteksi atau peringatan dini bencana tanah longsor di lokasi rawan bencana.
Menurut dia, pihaknya mendapatkan informasi yang diperoleh dalam kegiatan KKN sebelumnya bahwa di Desa Gunung Wuled sering terjadi pergerakan tanah dan belum ada alat peringatan dini bencana longsor.
"Oleh karena itu, kami buatkan alat tersebut. Daerah lain banyak yang belum memiliki alat peringatan dini tanah longsor karena biaya pengadaannya cukup tinggi," katanya.
Baca juga: Musim hujan, warga Purbalingga diminta waspadai bencana
Lebih lanjut, Annas mengatakan alat peringatan dini yang dipasang di Desa Gunung Wuled dapat mendeteksi pergerakan tanah pada daerah yang selalu mengalami pergerakan tanah.
Menurut dia, alat tersebut memiliki tiga lampu sebagai tanda tingkatan bahaya yang terjadi. Dalam hal ini, lampu warna biru menunjukkan tingkatan bahaya ringan, lampu kuning menunjukkan tingkatan bahaya sedang, dan lampu merah menunjukkan tingkatan bahaya tinggi.
"Ketika lampu indikator berwarna merah menyala, maka akan disertai dengan bunyi sirine. Bunyi tersebut dapat memberitahukan warga sekitar adanya pergerakan tanah yang cukup besar atau terjadi tanah longsor," ucapnya.
Ia mengatakan alat peringatan dini tanah longsor itu dipasang di Dusun Pentul RT 03 RW 05 dan pemasangannya dihadiri pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga.
Dengan adanya pemasangan alat peringatan dini tersebut, kata dia, pergerakan tanah dan bahaya longsor di Desa Gunung Wuled diharapkan dapat dideteksi sedini mungkin sehingga warga setempat dapat mengetahui lebih dini dan tanggap terhadap bencana yang terjadi serta risiko bencana khususnya korban jiwa dapat diminimalisasi.
Baca juga: Korban Longsor Purbalingga Terima Bantuan Pemerintah
"Pemasangan alat ini merupakan salah satu bentuk pengabdian KKN UNS kepada masyarakat di Desa Gunung Wuled. Ini sesuai dengan tema KKN kami, yaitu KKN Tematik Pengurangan Risiko Bencana," kata Ketua KKN UNS Muhammad Annas di Desa Gunung Wuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Kamis.
Ia mengatakan berawal dari tema tersebut, pihaknya memastikan tersedianya alat pendeteksi atau peringatan dini bencana tanah longsor di lokasi rawan bencana.
Menurut dia, pihaknya mendapatkan informasi yang diperoleh dalam kegiatan KKN sebelumnya bahwa di Desa Gunung Wuled sering terjadi pergerakan tanah dan belum ada alat peringatan dini bencana longsor.
"Oleh karena itu, kami buatkan alat tersebut. Daerah lain banyak yang belum memiliki alat peringatan dini tanah longsor karena biaya pengadaannya cukup tinggi," katanya.
Baca juga: Musim hujan, warga Purbalingga diminta waspadai bencana
Lebih lanjut, Annas mengatakan alat peringatan dini yang dipasang di Desa Gunung Wuled dapat mendeteksi pergerakan tanah pada daerah yang selalu mengalami pergerakan tanah.
Menurut dia, alat tersebut memiliki tiga lampu sebagai tanda tingkatan bahaya yang terjadi. Dalam hal ini, lampu warna biru menunjukkan tingkatan bahaya ringan, lampu kuning menunjukkan tingkatan bahaya sedang, dan lampu merah menunjukkan tingkatan bahaya tinggi.
"Ketika lampu indikator berwarna merah menyala, maka akan disertai dengan bunyi sirine. Bunyi tersebut dapat memberitahukan warga sekitar adanya pergerakan tanah yang cukup besar atau terjadi tanah longsor," ucapnya.
Ia mengatakan alat peringatan dini tanah longsor itu dipasang di Dusun Pentul RT 03 RW 05 dan pemasangannya dihadiri pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga.
Dengan adanya pemasangan alat peringatan dini tersebut, kata dia, pergerakan tanah dan bahaya longsor di Desa Gunung Wuled diharapkan dapat dideteksi sedini mungkin sehingga warga setempat dapat mengetahui lebih dini dan tanggap terhadap bencana yang terjadi serta risiko bencana khususnya korban jiwa dapat diminimalisasi.
Baca juga: Korban Longsor Purbalingga Terima Bantuan Pemerintah