Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, bakal memperbanyak ruang publik ramah anak sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan anak dan hak-hak anak di Kabupaten Pati, kata Bupati Pati Haryanto.
"Kota Pati sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan kota layak anak sehingga kami memang berkomitmen terhadap perlindungan anak," ujarnya di sela-sela menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Korpri Pati, Kamis.
Ia mengungkapkan fasilitas-fasilitas publik akan terus dipenuhi dan ditingkatkan.
Salah satunya, kata dia, kawasan Alun-Alun Pati tentunya setelah selesai dibangun bisa dimanfaatkan untuk kegiatan anak-anak atau masyarakat umum mengingat pembangunannya bertujuan untuk fasilitas publik.
Pada kesempatan tersebut, dia juga berpesan tentang pentingnya menjaga keharmonisan keluarga.
Baca juga: Kudus dapat penghargaan kabupaten layak anak dan bermain ramah anak
"Penting sekali menjaga komunikasi suami kepada istri maupun komunikasi kepada anak begitu juga sebaliknya agar segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak sampai terjadi," ujarnya.
Di sela-sela acara tersebut, Bupati kemudian berkesempatan memberikan piala dan penghargaan kepada para pemenang beberapa perlombaan anak seperti lomba rebana, lomba poster dan lain-lain.
Sekda Pati Suharyono menambahkan kesungguhan pemerintah dalam memikirkan pendidikan anak dapat pula dilihat dari porsi yang sangat signifikan dalam penganggaran urusan pendidikan.
"Begitu juga pada urusan kesehatan mulai dari bayi lahir kemudian ada Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit, itu semua dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak", ujarnya.
Pemkab Pati, lanjut Suharyono, juga telah meluncurkan aplikasi Tarjilu yang merupakan akronim dari "Daftar Siji Entuk Telu" karena aplikasi berbasis android tersebut digunakan untuk memudahkan pengurusan tiga dokumen administrasi kependudukan di Kabupaten Pati.
Baca juga: Kudus bakal tambah ruang bermain ramah anak
Ia juga mengajak orang tua untuk mawas diri terkait dengan penggunaan gadget pada anak.
"Peralatan telekomunikasi tersebut bukanlah sesuatu yang terlarang secara mutlak, namun penggunaannya tentu harus bijak dan butuh pendampingan dan perhatian dari orang tua, guru dan juga masyarakat," ujarnya.
Karena itulah, lanjut dia, Pemkab Pati sepakat dengan tema Hari Anak Nasional 2019 yaitu terkait pentingnya kualitas keluarga dalam perlindungan anak.
Ia berharap tema tersebut dapat menggugah semua pihak untuk lebih memperhatikan dan mendukung program perlindungan anak.
"Tentu harus berupaya mencegah dampak negatifnya, jangan sampai budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia, mempengaruhi anak-anak," ujarnya.
Baca juga: Forum anak Banyumas usulkan lebih banyak fasilitas umum ramah anak
Baca juga: Banyumas luncurkan delapan puskesmas ramah anak
"Kota Pati sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan kota layak anak sehingga kami memang berkomitmen terhadap perlindungan anak," ujarnya di sela-sela menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Korpri Pati, Kamis.
Ia mengungkapkan fasilitas-fasilitas publik akan terus dipenuhi dan ditingkatkan.
Salah satunya, kata dia, kawasan Alun-Alun Pati tentunya setelah selesai dibangun bisa dimanfaatkan untuk kegiatan anak-anak atau masyarakat umum mengingat pembangunannya bertujuan untuk fasilitas publik.
Pada kesempatan tersebut, dia juga berpesan tentang pentingnya menjaga keharmonisan keluarga.
Baca juga: Kudus dapat penghargaan kabupaten layak anak dan bermain ramah anak
"Penting sekali menjaga komunikasi suami kepada istri maupun komunikasi kepada anak begitu juga sebaliknya agar segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak sampai terjadi," ujarnya.
Di sela-sela acara tersebut, Bupati kemudian berkesempatan memberikan piala dan penghargaan kepada para pemenang beberapa perlombaan anak seperti lomba rebana, lomba poster dan lain-lain.
Sekda Pati Suharyono menambahkan kesungguhan pemerintah dalam memikirkan pendidikan anak dapat pula dilihat dari porsi yang sangat signifikan dalam penganggaran urusan pendidikan.
"Begitu juga pada urusan kesehatan mulai dari bayi lahir kemudian ada Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit, itu semua dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak", ujarnya.
Pemkab Pati, lanjut Suharyono, juga telah meluncurkan aplikasi Tarjilu yang merupakan akronim dari "Daftar Siji Entuk Telu" karena aplikasi berbasis android tersebut digunakan untuk memudahkan pengurusan tiga dokumen administrasi kependudukan di Kabupaten Pati.
Baca juga: Kudus bakal tambah ruang bermain ramah anak
Ia juga mengajak orang tua untuk mawas diri terkait dengan penggunaan gadget pada anak.
"Peralatan telekomunikasi tersebut bukanlah sesuatu yang terlarang secara mutlak, namun penggunaannya tentu harus bijak dan butuh pendampingan dan perhatian dari orang tua, guru dan juga masyarakat," ujarnya.
Karena itulah, lanjut dia, Pemkab Pati sepakat dengan tema Hari Anak Nasional 2019 yaitu terkait pentingnya kualitas keluarga dalam perlindungan anak.
Ia berharap tema tersebut dapat menggugah semua pihak untuk lebih memperhatikan dan mendukung program perlindungan anak.
"Tentu harus berupaya mencegah dampak negatifnya, jangan sampai budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia, mempengaruhi anak-anak," ujarnya.
Baca juga: Forum anak Banyumas usulkan lebih banyak fasilitas umum ramah anak
Baca juga: Banyumas luncurkan delapan puskesmas ramah anak