Pati (ANTARA) - Pelayanan secara digital yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dalam pengadaan barang dan jasa dinilai mendukung transparansi dan efisiensi kegiatan itu, kata Bupati Pati Haryanto.
"Untuk pengadaan barang dan jasa, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pati senantiasa mengedepankan inovasi dalam memberikan pelayanan," ujarnya di sela-sela mengunjungi kantor ULP Kabupaten Pati, Selasa.
Ia mengungkapkan dalam hal pengadaan barang dan jasa memiliki inovasi e-project pascakontrak yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan setelah kontrak.
Jika sebelumnya harus turun ke lapangan, katanya, sekarang ketika tidak ada kesempatan, cukup melihat lewat e-project.
Setiap pekan, katanya, akan ada perkembangan laporan dari penyedia dan pengawas, dan pejabat pembuat komitmen (PPK) pun turut mengendalikan laporan tersebut.
"Itulah inovasi yang terbangun dengan sistem, sehingga rekanan tidak perlu susah payah karena pemantauannya bisa hanya lewat telepon pintar," ujarnya.
Baca juga: Bupati Pati Haryanto gulirkan gerakan pungut sampah
Dengan transparansi yang terbangun saat ini, lanjut di, selain bisa mencegah penyimpangan juga dapat berdampak pada efisiensi anggaran dari tahun ke tahun.
Pada 2018 tingkat efisiensinya hanya enam persen, sedangkan untuk pertengahan 2019 sudah mencapai efisiensi hingga 14 persen lebih.
Hal itu, lanjut Haryanto, merupakan bukti bahwa pengadaan barang dan jasa bisa diterima rekanan.
Lebih lanjut, Haryanto menegaskan, bahwa selama ini pengadaan barang dan jasa tidak begitu banyak keluhan dan keberatan karena sistemnya sudah berjalan dengan baik.
"Semua aturan yang sudah diketahui rekanan juga harus dipatuhi dan diikuti," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan sejumlah pejabat pengelola ULP guna mengetahui berbagai kendala dan keluhan yang dialami.
Selain itu bupati juga memberikan motivasi agar pengelola ULP bisa bersikap profesional dan tidak takut terhadap ancaman atau teror yang mungkin terjadi selama menjalankan tugasnya.
Kinerja ULP Kabupaten Pati juga mendapat pengakuan dari Pemprov Jateng, selain pula sering direkomendasikan oleh KPK sebagai tujuan studi banding.
Meskipun demikian, Bupati Pati Haryanto tetap tidak pernah absen untuk terus memberikan motivasi kepada para pegawai di unit tersebut agar lebih meningkatkan kinerjanya.
Baca juga: Bupati Pati ajak masyarakat taat bayar pajak
"Untuk pengadaan barang dan jasa, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pati senantiasa mengedepankan inovasi dalam memberikan pelayanan," ujarnya di sela-sela mengunjungi kantor ULP Kabupaten Pati, Selasa.
Ia mengungkapkan dalam hal pengadaan barang dan jasa memiliki inovasi e-project pascakontrak yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan setelah kontrak.
Jika sebelumnya harus turun ke lapangan, katanya, sekarang ketika tidak ada kesempatan, cukup melihat lewat e-project.
Setiap pekan, katanya, akan ada perkembangan laporan dari penyedia dan pengawas, dan pejabat pembuat komitmen (PPK) pun turut mengendalikan laporan tersebut.
"Itulah inovasi yang terbangun dengan sistem, sehingga rekanan tidak perlu susah payah karena pemantauannya bisa hanya lewat telepon pintar," ujarnya.
Baca juga: Bupati Pati Haryanto gulirkan gerakan pungut sampah
Dengan transparansi yang terbangun saat ini, lanjut di, selain bisa mencegah penyimpangan juga dapat berdampak pada efisiensi anggaran dari tahun ke tahun.
Pada 2018 tingkat efisiensinya hanya enam persen, sedangkan untuk pertengahan 2019 sudah mencapai efisiensi hingga 14 persen lebih.
Hal itu, lanjut Haryanto, merupakan bukti bahwa pengadaan barang dan jasa bisa diterima rekanan.
Lebih lanjut, Haryanto menegaskan, bahwa selama ini pengadaan barang dan jasa tidak begitu banyak keluhan dan keberatan karena sistemnya sudah berjalan dengan baik.
"Semua aturan yang sudah diketahui rekanan juga harus dipatuhi dan diikuti," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan sejumlah pejabat pengelola ULP guna mengetahui berbagai kendala dan keluhan yang dialami.
Selain itu bupati juga memberikan motivasi agar pengelola ULP bisa bersikap profesional dan tidak takut terhadap ancaman atau teror yang mungkin terjadi selama menjalankan tugasnya.
Kinerja ULP Kabupaten Pati juga mendapat pengakuan dari Pemprov Jateng, selain pula sering direkomendasikan oleh KPK sebagai tujuan studi banding.
Meskipun demikian, Bupati Pati Haryanto tetap tidak pernah absen untuk terus memberikan motivasi kepada para pegawai di unit tersebut agar lebih meningkatkan kinerjanya.
Baca juga: Bupati Pati ajak masyarakat taat bayar pajak