Temanggung (Antaranews Jateng) - Puluhan siswa dan guru SMP Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah, mengikuti "student exchange" ke Malaysia dan Singapura untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan global.
Kepala SMP Negeri 2 Temanggung Bani Sukron di Temanggung, Senin, mengatakan kegiatan student exchange merupakan kegiatan tahunan dan tahun ini merupakan kegiatan yang keempat.
Kegiatan yang diikuti oleh 27 siswa dan 5 guru SMP Negeri 2 Temanggung tersebut berlangsung mulai 8-11 Januari 2019 dengan biaya mandiri dari siswa dan guru.
"Pendidikan edukatif dan rekreatif ini diharapkan dapat membekali siswa untuk berwawasan global mempromosikan budaya Indonesia, khsusnya budaya Temanggung di sekolah yang kami kunjungi," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan ini siswa bisa praktik langsung bahasa Inggris dan mengambil hal-hal yang positif untuk diterapkan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengatakan tempat tujuan student exchange, antara lain KBRI di Malaysia, sekolah Indonesia di KBRI, sekolah tingkat nasional Islam Malaysia, dan objek wisata di Singapura dan Malaysia.
"Keberhasilan penyelenggaraan student exchange ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab," katanya.
Peserta student exchange SMP Negeri 2 Temanggung dilepas oleh Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo setelah upacara bendera di halaman SMP Negeri 2 Temanggung.
Wabup Bowo mengapresiasi program SMP Negari 2 Temanggung tersebut untuk meningkatkan keilmuan mereka.
"Saya mengapresiasi program ini untuk meningkatkan keilmuan anak-anak, karena apa yang sudah didapatkan anak-anak di sekolah paling tidak ada implementasinya di lapangan, mungkin juga kaitannya dengan penggunaan bahasa Inggris sehingga bisa berkomuniskasi dengan saudara-saudara di luar negeri," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga meningkatkan percaya diri anak-anak, mereka mampu tidak ada rasa takut bisa berkomunikasi dengan orang asing. Hal ini menjadi bekal anak-anak untuk meraih cita-citanya.
"Saya berharap program ini tetap berlanjut dari tahun ke tahun, walaupun hanya sebagian anak yang diberangkatkan, paling tidak mereka bisa memotivasi teman-temannya, membagi mengalaman seperti apa sehingga bisa dimanfaatkan teman-teman mereka yang belum berkesempatan untuk berangkat melakukan student exchange ke negara lain," katanya.
Kepala SMP Negeri 2 Temanggung Bani Sukron di Temanggung, Senin, mengatakan kegiatan student exchange merupakan kegiatan tahunan dan tahun ini merupakan kegiatan yang keempat.
Kegiatan yang diikuti oleh 27 siswa dan 5 guru SMP Negeri 2 Temanggung tersebut berlangsung mulai 8-11 Januari 2019 dengan biaya mandiri dari siswa dan guru.
"Pendidikan edukatif dan rekreatif ini diharapkan dapat membekali siswa untuk berwawasan global mempromosikan budaya Indonesia, khsusnya budaya Temanggung di sekolah yang kami kunjungi," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan ini siswa bisa praktik langsung bahasa Inggris dan mengambil hal-hal yang positif untuk diterapkan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengatakan tempat tujuan student exchange, antara lain KBRI di Malaysia, sekolah Indonesia di KBRI, sekolah tingkat nasional Islam Malaysia, dan objek wisata di Singapura dan Malaysia.
"Keberhasilan penyelenggaraan student exchange ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab," katanya.
Peserta student exchange SMP Negeri 2 Temanggung dilepas oleh Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo setelah upacara bendera di halaman SMP Negeri 2 Temanggung.
Wabup Bowo mengapresiasi program SMP Negari 2 Temanggung tersebut untuk meningkatkan keilmuan mereka.
"Saya mengapresiasi program ini untuk meningkatkan keilmuan anak-anak, karena apa yang sudah didapatkan anak-anak di sekolah paling tidak ada implementasinya di lapangan, mungkin juga kaitannya dengan penggunaan bahasa Inggris sehingga bisa berkomuniskasi dengan saudara-saudara di luar negeri," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga meningkatkan percaya diri anak-anak, mereka mampu tidak ada rasa takut bisa berkomunikasi dengan orang asing. Hal ini menjadi bekal anak-anak untuk meraih cita-citanya.
"Saya berharap program ini tetap berlanjut dari tahun ke tahun, walaupun hanya sebagian anak yang diberangkatkan, paling tidak mereka bisa memotivasi teman-temannya, membagi mengalaman seperti apa sehingga bisa dimanfaatkan teman-teman mereka yang belum berkesempatan untuk berangkat melakukan student exchange ke negara lain," katanya.