Semarang (Antaranews Jateng) - Masyarakat Provinsi Jawa Tengah diajak membersihkan sungai saat memasuki musim hujan guna mengantisipasi terjadinya banjir, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana.
"Pemprov Jateng telah melakukan penanggulangan bencana di musim hujan seperti tanah longsor dan banjir jauh-jauh hari, tapi masyarakat juga harus dilibatkan, salah satunya dengan bersih-bersih sungai," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya berkunjung ke Kabupaten Klaten untuk mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai serta melihat keberadaan sekolah sungai yang berjalan cukup lama, dan bagus.
Ganjar meminta masyarakat di daerah lain untuk meniru kegiatan tersebut dengan membersihkan sungai di daerah masing-masing.
"Saya selalu mengingatkan untuk mengantisipasi banjir, ayo bergotong royong membersihkan sungai dan saluran, setiap Jumat kita galakkan bersih-bersih sungai," ujarnya.
Ganjar secara khusus juga mengingatkan kepada para pemangku kepentingan di daerah rawan bencana banjir untuk siaga dan mengantisipasi datangnya banjir bandang yang sudah sering terjadi tiap musim hujan.
"Saya selalu mengingatkan, segera gerakkan tim risiko bencana karena beberapa daerah memang harus diwaspadai musibah banjir, terutama di Kudus, Pati, Kebumen," katanya.
Kendati demikian, lanjut Ganjar, beberapa daerah sudah mempersiapkan diri menghadapi musim hujan saat ini seperti Kota Semarang yang terus mempercepat proses normalisasi sungai dan perbaikan saluran-saluran pembuangan air.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana menyebutkan jika pihaknya sudah memetakan wilayah rawan bencana di Jateng yakni diantaranya Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Karanganyar, Kebumen, Cilacap, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang.
"Namun tingkat longsornya kami tidak bisa prediksi, kalau banjir bandang sepertinya masih kecil kemungkinan, mungkin antisipasi tanggul jebol, di Sungai Pemali Juwana, dan di Bengawan Solo tentunya," ujarnya.(LHP)
"Pemprov Jateng telah melakukan penanggulangan bencana di musim hujan seperti tanah longsor dan banjir jauh-jauh hari, tapi masyarakat juga harus dilibatkan, salah satunya dengan bersih-bersih sungai," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya berkunjung ke Kabupaten Klaten untuk mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai serta melihat keberadaan sekolah sungai yang berjalan cukup lama, dan bagus.
Ganjar meminta masyarakat di daerah lain untuk meniru kegiatan tersebut dengan membersihkan sungai di daerah masing-masing.
"Saya selalu mengingatkan untuk mengantisipasi banjir, ayo bergotong royong membersihkan sungai dan saluran, setiap Jumat kita galakkan bersih-bersih sungai," ujarnya.
Ganjar secara khusus juga mengingatkan kepada para pemangku kepentingan di daerah rawan bencana banjir untuk siaga dan mengantisipasi datangnya banjir bandang yang sudah sering terjadi tiap musim hujan.
"Saya selalu mengingatkan, segera gerakkan tim risiko bencana karena beberapa daerah memang harus diwaspadai musibah banjir, terutama di Kudus, Pati, Kebumen," katanya.
Kendati demikian, lanjut Ganjar, beberapa daerah sudah mempersiapkan diri menghadapi musim hujan saat ini seperti Kota Semarang yang terus mempercepat proses normalisasi sungai dan perbaikan saluran-saluran pembuangan air.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana menyebutkan jika pihaknya sudah memetakan wilayah rawan bencana di Jateng yakni diantaranya Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Karanganyar, Kebumen, Cilacap, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang.
"Namun tingkat longsornya kami tidak bisa prediksi, kalau banjir bandang sepertinya masih kecil kemungkinan, mungkin antisipasi tanggul jebol, di Sungai Pemali Juwana, dan di Bengawan Solo tentunya," ujarnya.(LHP)