Magelang (Antaranews Jateng) - Kota Magelang kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori Nindya dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional 2018 yang diselenggarakan pemerintah pusat dengan dipusatkan di Pasuruan, Jawa Timur.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dalam keterangan pers diterima di Magelang, Selasa, mengatakan Kota Magelang pada tahun ini untuk kedua kalinya meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori Nindya.

"Penghargaan ini memacu upaya kita semua untuk menghargai hak-hak anak. Harapannya tahun depan dapat yang kategori utama," katanya setelah menerima penghargaan tersebut langsung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise di Surabaya, Senin (23/7) malam.

Ia mengatakan Kota Magelang harus makin berani melakukan berbagai terobosan baru, terutama terkait dengan perempuan dan anak.

Ia menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan pemkot selama ini terkait dengan perempuan dan anak bukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan.

Akan tetapi, ujar dia, untuk memberikan pelayanan terbaik dan menyediakan fasilitas yang memadai untuk anak-anak di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

"Sehingga Kota Magelang menjadi kota layak anak dan ramah anak," katanya.

Ia mengatakan berbagai fasilitas untuk mendukung anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik disiapkan oleh pemkot sehingga mereka bisa mendapatkan prestasi terbaik.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Pemkot Magelang Wulandari mengatakan penghargaan itu menjadi kebanggaan seluruh masyarakat setempat.

"Setidaknya akan memacu kita semua untuk menjadi lebih baik ke depannya. Kita harus mengolah lebih baik RT Ramah Anak, RW Ramah Anak. Karena kalau tidak dikoordinir dan tidak sesuai klaster, serta hak anak, jangan harap kita dapat penghargaan lagi," katanya.

Ia mengatakan guna mewujudkan prestasi lebih baik lagi bagi Kota Magelang terkait dengan Kota Layak Anak, membutuhkan kerja sama semua pihak, mulai organisasi perangkat daerah yang tergabung dalam gugus tugas, masyarakat, dan pengusaha.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan Indonesia ditarget mampu menjadi layak anak pada 2030.

"Perjalanan masih panjang, diperlukan sinergitas dan kerja keras pemimpin-pemimpin di daerah, termasuk kerja sama OPD setempat," katanya.

Pada kesempatan itu, ia meminta perhatian khusus pemerintah daerah menyangkut urusan perempuan dan anak.

"Banyak laporan yang masuk dari daerah-daerah yang mengatakan bahwa anggaran mereka sangat sedikit. Jangan takut-takut meningkatkan anggaran untuk perempuan dan anak, karena dua pilar ini yang nantinya menyelamatkan masa depan bangsa," katanya. (hms)
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024