Borobudur (Antaranews Jateng) - Sebanyak lima pelukis dari Indonesia dan Malaysia menggelar pameran bersama bertajuk "Transmogrification" di Limanjawi Art House di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah selama 21 Juli-21 Agustus 2018.
  
  "Melalui pameran mereka, menunjukkan saling kerja sama seniman Asia untuk dikenal publik luas internasional. Untuk memperkenalkan perkembangan seni rupa di Asia," kata pengelola Limanjawi Art House Borobudur yang juga Koordinator Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 Umar Chusaeni di Borobudur, Jumat.

     Mereka yang berpameran itu, yakni Imam Santoso, Indra Dodi, Marsoyo (Indonesia), Haris Abadi, dan Shahrul Hisham (Malaysia), disebut Umar akan menggelar sekitar 25 karya lukisan yang umumnya bercorak kontemporer di galerinya, sekitar 600 meter timur Candi Borobudur.

     Ia menyebut pameran bersama oleh para seniman tersebut sebagai memperkuat persahabatan  antara dua negara bertetangga dekat, Indonesia dan Malaysia.

     Imam Santoso yang juga konservator karya seni di Museum Nasional Jakarta itu, menyebut pameran di kawasan Candi Borobudur tersebut, sebagai kesinambungan dari kegiatan sebelumnya di Perak, Malaysia pada 2017 antara dirinya dengan pelukis Shahrul Hisham.

     "Sebelumnya, pada 2012 ada 'residensi' yang menghasilkan rencana membikin acara bersama setiap tahun seniman Malaysia dan Indonesia," ujar dia.

     Ia menyebut pameran bersama di dekat Candi Borobudur sebagai istimewa karena selain sebagai kawasan warisan budaya dunia, tempat itu memiliki aktivitas seni budaya yang relatif intensif.

     Suasana berpameran di kawasan Candi Borobudur, ujar dia, tentunya berbeda dengan pameran-pameran seni di kota-kota besar. Candi Borobudur juga menjadi tempat tujuan wisata dunia.

     "Bagi seniman bisa saling menyemangati, termasuk untuk seniman-seniman di sekitar Candi Borobudur, saling membaca karya," kata dia. 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024