Temanggung (Antaranews Jateng) - Tanaman cabai keriting di Desa Gandurejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diserang penyakit patek dan busuk batang karena tingginya curah hujan.

Petani warga Gandurejo Wahadi di Temanggung, Rabu, mengatakan tingginya curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanaman cabai.

"Terutama kalau hujan pada malam hari maka gampang sekali tanaman cabai terserang penyakit," katanya.

Ia menuturkan menanam cabe pada musim hujan memang memiliki tantangan tersendiri karena tanah selalu basah atau lembab sehingga tanaman mudah terkena jamur.

"Kelembaban yang tinggi karena tanaman mendapat air yang berlebihan, mengakibatkan tanaman rawan terhadap penyakit yang disebabkan jamur," katanya.

Ia menyebutkan sekitar 50 persen tanaman cabainya terserang penyakit patek dan busuk batang sehingga tanaman layu dan buahnya membusuk.

Ia menuturkan guna mencegah serangan penyakit tersebut bertambah luas maka petani harus mengeluarkan biaya banyak untuk membeli pestisida agar tidak mengalami gagal panen.

Petani yang lain Sukirman mengatakan dengan serangan penyakit patek dan busuk batang tersebut hasil panennya turun drastis, kalau biasanya bisa panen 50 kuintal, kini kemungkinan hasil panen di bawah 20 kuintal.

Ia menyampaikan guna mengantisipasi meluasnya serangan penyakit patek dan busuk batang tersebut petani harus rutin melakukan penyemprotan.

"Dalam kondisi seperti sekarang, memang banyak mengeluarkan biaya untuk membeli pestisida, karena harus rajin menyemprot agar tanaman cabai bisa bertahan," katanya.

Meningkatnya biaya produksi dikhawatirkan berimbas pada kenaikan harga cabai.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024