Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Pertanian Kota Semarang menargetkan sebanyak 1.500 sapi betina produktif sebagai sasaran inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi ternak sapi.
"Targetnya 1.500 sapi di Kota Semarang. Harapannya, ada 1.300 sapi yang berhasil dan sukses sampai lahir peranakan sapi," kata Kepala Distan Kota Semarang WP Rusdiana di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya saat peluncuran program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2017 di kandang milik Perkumpulan Kelompok Tani Pangudi Mulyo, Gunungpati, Semarang.
Rusdiana mengakui selama ini Kota Semarang masih kurang pasokan daging sapi dan susu sapi dari ternak lokal sehingga diperlukan upaya untuk memperbanyak populasi ternak sapi.
"Hingga Senin (20/3) kemarin, kami telah melakukan Upsus Siwab atau inseminasi buatan kepada sebanyak 188 sapi betina dari target tahun ini sebanyak 1.500 sapi," katanya.
Ia mengatakan Upsus Siwab didukung oleh sembilan petugas inseminator, tiga dokter hewan, dan enam paramedis veteriner yang akan memantau perkembangan sapi dalam setiap harinya.
Berbagai langkah juga dilakukan, kata dia, seperti identifikasi sapi produktif, penanggulangan gangguan reproduksi sapi, hingga penyelamatan sapi betina produktif di rumah pemotongan hewan (RPH).
"Ada pula bantuan asuransi kepada peternak yang tercakup program AUTS (asuransi usaha ternak sapi) dengan subsidi pemerintah sebesar 80 persen dari premi Rp200 ribu/ekor/tahun," katanya.
Jadi, kata Rusdiana, para peternak cukup membayar premi sebesar Rp40 ribu/ekor/tahun untuk klaim asuransi jika sapinya mati, terkena bencana alam, atau kejadian alamiah lainnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan kecamatan Gunungpati merupakan salah satu penyangga ketahanan pangan di Semarang, salah satunya dari ternk sapi.
"Daripada impor daging beku, kami mencoba mendorong peternak sapi untuk mengembang biakkan ternaknya lewat upaya khusus sapi indukan wajib bunting ini," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Ita berharap program Upsus Siwab bisa berhasil memperbanyak populasi ternak sapi sehingga mampu mencukupi kebutuhan daging sapi dan susu sapi, setidaknya untuk wilayah Kota Semarang.
Pada kesempatan itu, diserahkan pula bantuan hibah 15 sapi potong indukan dari Kementerian Pertanian, lima sapi perah dari Provinsi Jawa Tengah, dan 24 indukan betina sapi potong dan delapan sapi perah betina dari Pemerintah Kota Semarang.
"Targetnya 1.500 sapi di Kota Semarang. Harapannya, ada 1.300 sapi yang berhasil dan sukses sampai lahir peranakan sapi," kata Kepala Distan Kota Semarang WP Rusdiana di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya saat peluncuran program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2017 di kandang milik Perkumpulan Kelompok Tani Pangudi Mulyo, Gunungpati, Semarang.
Rusdiana mengakui selama ini Kota Semarang masih kurang pasokan daging sapi dan susu sapi dari ternak lokal sehingga diperlukan upaya untuk memperbanyak populasi ternak sapi.
"Hingga Senin (20/3) kemarin, kami telah melakukan Upsus Siwab atau inseminasi buatan kepada sebanyak 188 sapi betina dari target tahun ini sebanyak 1.500 sapi," katanya.
Ia mengatakan Upsus Siwab didukung oleh sembilan petugas inseminator, tiga dokter hewan, dan enam paramedis veteriner yang akan memantau perkembangan sapi dalam setiap harinya.
Berbagai langkah juga dilakukan, kata dia, seperti identifikasi sapi produktif, penanggulangan gangguan reproduksi sapi, hingga penyelamatan sapi betina produktif di rumah pemotongan hewan (RPH).
"Ada pula bantuan asuransi kepada peternak yang tercakup program AUTS (asuransi usaha ternak sapi) dengan subsidi pemerintah sebesar 80 persen dari premi Rp200 ribu/ekor/tahun," katanya.
Jadi, kata Rusdiana, para peternak cukup membayar premi sebesar Rp40 ribu/ekor/tahun untuk klaim asuransi jika sapinya mati, terkena bencana alam, atau kejadian alamiah lainnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan kecamatan Gunungpati merupakan salah satu penyangga ketahanan pangan di Semarang, salah satunya dari ternk sapi.
"Daripada impor daging beku, kami mencoba mendorong peternak sapi untuk mengembang biakkan ternaknya lewat upaya khusus sapi indukan wajib bunting ini," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Ita berharap program Upsus Siwab bisa berhasil memperbanyak populasi ternak sapi sehingga mampu mencukupi kebutuhan daging sapi dan susu sapi, setidaknya untuk wilayah Kota Semarang.
Pada kesempatan itu, diserahkan pula bantuan hibah 15 sapi potong indukan dari Kementerian Pertanian, lima sapi perah dari Provinsi Jawa Tengah, dan 24 indukan betina sapi potong dan delapan sapi perah betina dari Pemerintah Kota Semarang.