Pekalongan, ANTARA JATENG - Penyerapan beras oleh Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Pekalongan, Jawa Tengah, hingga pertengahan Februari 2017 mencapai 500 ton.
Kepala Subdivre Pekalongan, Muhson di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa sebagian wilayah eks Keresidenan Pekalongan kini mulai panen sehingga Bulog sudah mulai melakukan penyerapan beras petani.
"Penyerapan beras dari para petani di wilayah tujuh kota/kabupaten akan terus kami lakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan stok beras," kata Muhson.
Menurut dia, pada tahun 2017, Bulog menargetkan bisa menyerap sekitar 118.000 ton beras dari petani. Kini, stok beras yang tersimpan di gudang 45.000 ton.
Kondisi cuaca yang tidak menentu, kata dia, memang sempat mempengaruhi upaya penyerapan beras petani karena ada kemungkinan para petani gagal panen akibat tanaman padi yang rusak tergenang banjir.
Kepala Gudang Bulog Wiradesa Pekalongan Muhyono mengatakan bahwa tantangan dalam upaya menyerap beras petani adalah kondisi cuaca.
"Bagaiamana kami akan melakukan penyerapan beras atau gabah milik para petani jika kondisi cuaca tidak menentu? Kendati demikian, kondisi cuaca tidak akan memengaruhi target pencapaian penyerapan gabah atau stok beras," kata Muhyono.
Muhyono menambahkan bahwa saat ini stok beras yang tersimpan di Gudang Bulog Wiardesa sebanyak 10.700 ton. Ia memperkirakan stok beras itui mampu mencukupi masyarakat hingga 7 bulan ke depan atau Agustus mendatang.
Kepala Subdivre Pekalongan, Muhson di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa sebagian wilayah eks Keresidenan Pekalongan kini mulai panen sehingga Bulog sudah mulai melakukan penyerapan beras petani.
"Penyerapan beras dari para petani di wilayah tujuh kota/kabupaten akan terus kami lakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan stok beras," kata Muhson.
Menurut dia, pada tahun 2017, Bulog menargetkan bisa menyerap sekitar 118.000 ton beras dari petani. Kini, stok beras yang tersimpan di gudang 45.000 ton.
Kondisi cuaca yang tidak menentu, kata dia, memang sempat mempengaruhi upaya penyerapan beras petani karena ada kemungkinan para petani gagal panen akibat tanaman padi yang rusak tergenang banjir.
Kepala Gudang Bulog Wiradesa Pekalongan Muhyono mengatakan bahwa tantangan dalam upaya menyerap beras petani adalah kondisi cuaca.
"Bagaiamana kami akan melakukan penyerapan beras atau gabah milik para petani jika kondisi cuaca tidak menentu? Kendati demikian, kondisi cuaca tidak akan memengaruhi target pencapaian penyerapan gabah atau stok beras," kata Muhyono.
Muhyono menambahkan bahwa saat ini stok beras yang tersimpan di Gudang Bulog Wiardesa sebanyak 10.700 ton. Ia memperkirakan stok beras itui mampu mencukupi masyarakat hingga 7 bulan ke depan atau Agustus mendatang.