"Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit besutan anak bangsa, berbeda dengan pendahulunya A-1 yang pembuatannya dilakukan di Jerman. Sedangkan A2 murni dibuat oleh insinyur kita dan diproduksi di dalam negeri dengan sumber daya yang dimiliki LAPAN," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, dalam kegiatan sosialisasi Satelit LAPAN-A2, di Bogor, Kamis.
Thomas menjelaskan, peluncuran Satelit LAPAN-A2 ini menjadi satelit kedua yang diluncurkan oleh LAPAN selama periode 10 tahun ini. Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit hasil pengembangan para peneliti LAPAN yang rampung dikerjakan pada Agustus 2012.
Pencapaian kemandirian penguasan teknologi satelit mikro merupakan langkah maju bangsa Indonesia dalam persatelitan, setelah sebelumnya berhasil melaksanakan program pembangunan satelit LAPAN-A1 atau LAPAN-TUSBAT, hasil kerja sama dengan TU Berlin, Jerman, yang telah diluncurkan pada 2007 lalu.
"Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit mikro dengan bobot 78 kg, akan diorbitkan dengan ketinggian 650 kilo meter dari permukaan bumi," katanya.
Dikatakannya, peluncuran satelit LAPAN-A2 akan dilakukan di India menumpang satelit induk Astro SAT milik negara tersebut. Rencananya LAPAN-A2 akan diberangkatkan dari Indonesia pada 30 Agustus mendatang.
Sementara itu Kepala Pusteksat LAPAN, Suhermanto menyebutkan, pihaknya sengaja memilih bulan Agustus sebagai momen Hari Kemerdekaan ke-70 untuk memberangkatkan LAPAN-A2 yang tidak lain merupakan hasil karya anak bangsa.
"Diprediksikan membutuhkan 14 hari setelah diluncurkan data satelit baru bisa didapatkan. Sebelum peluncuran, tim teknisi dari LAPAN akan memeriksa kondisi setelit setelah menempuh perjalanan dari Indonesai menuju India, untuk memastikan tidak ada perubahan akibat perjalanan," katanya.
Ia mengatakan, Satelit LAPAN-A2 mengemban tiga misi utama yakni melakukan pemetaan bumi, pemantauan kapal laut dan komunikasi amatir. Satelit mikro tersebut akan mengorbit dekat akuatorial, yang akan lebih sering melintasi Indonesia selama 1,5 jam sekali.
"Satelit ini dilengkapi kamera dengan resolusi 4 sampai 5 meter, dengan lebar satuan yang berbeda," katanya.
Sementara itu, Deputi Teknologi Dirgantara LAPAN, Rika Andiarti menyebutkan, setelah meluncurkan A1 dan A2, LAPAN juga akan merampungkan LAPAN-A3 yang merupakan hasil kerja sama dengan IPB untuk kepentingan pertanian.
"Satelit LAPAN-A3 ini dikenal dengan nama LISAT rencana akan diluncurkan pada 2016 mendatang," katanya.
Ia menambahkan, selama kurun waktu lima tahun ini akan ada tiga setelit lagi yang akan diluncurkan oleh LAPAN, yakni LISAT atau LAPAN-A3 pada 2016, LAPAN-A4 pada tahun 2017-2018 dan LAPAN-A5 pada tahun 2019.
"Setiap satelit memiliki misi yang berbeda-beda tetapi dengan pemanfaatan yang sama yakni untuk pemetaan, pertanian maupun kebencanaan," katanya.
Thomas menjelaskan, peluncuran Satelit LAPAN-A2 ini menjadi satelit kedua yang diluncurkan oleh LAPAN selama periode 10 tahun ini. Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit hasil pengembangan para peneliti LAPAN yang rampung dikerjakan pada Agustus 2012.
Pencapaian kemandirian penguasan teknologi satelit mikro merupakan langkah maju bangsa Indonesia dalam persatelitan, setelah sebelumnya berhasil melaksanakan program pembangunan satelit LAPAN-A1 atau LAPAN-TUSBAT, hasil kerja sama dengan TU Berlin, Jerman, yang telah diluncurkan pada 2007 lalu.
"Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit mikro dengan bobot 78 kg, akan diorbitkan dengan ketinggian 650 kilo meter dari permukaan bumi," katanya.
Dikatakannya, peluncuran satelit LAPAN-A2 akan dilakukan di India menumpang satelit induk Astro SAT milik negara tersebut. Rencananya LAPAN-A2 akan diberangkatkan dari Indonesia pada 30 Agustus mendatang.
Sementara itu Kepala Pusteksat LAPAN, Suhermanto menyebutkan, pihaknya sengaja memilih bulan Agustus sebagai momen Hari Kemerdekaan ke-70 untuk memberangkatkan LAPAN-A2 yang tidak lain merupakan hasil karya anak bangsa.
"Diprediksikan membutuhkan 14 hari setelah diluncurkan data satelit baru bisa didapatkan. Sebelum peluncuran, tim teknisi dari LAPAN akan memeriksa kondisi setelit setelah menempuh perjalanan dari Indonesai menuju India, untuk memastikan tidak ada perubahan akibat perjalanan," katanya.
Ia mengatakan, Satelit LAPAN-A2 mengemban tiga misi utama yakni melakukan pemetaan bumi, pemantauan kapal laut dan komunikasi amatir. Satelit mikro tersebut akan mengorbit dekat akuatorial, yang akan lebih sering melintasi Indonesia selama 1,5 jam sekali.
"Satelit ini dilengkapi kamera dengan resolusi 4 sampai 5 meter, dengan lebar satuan yang berbeda," katanya.
Sementara itu, Deputi Teknologi Dirgantara LAPAN, Rika Andiarti menyebutkan, setelah meluncurkan A1 dan A2, LAPAN juga akan merampungkan LAPAN-A3 yang merupakan hasil kerja sama dengan IPB untuk kepentingan pertanian.
"Satelit LAPAN-A3 ini dikenal dengan nama LISAT rencana akan diluncurkan pada 2016 mendatang," katanya.
Ia menambahkan, selama kurun waktu lima tahun ini akan ada tiga setelit lagi yang akan diluncurkan oleh LAPAN, yakni LISAT atau LAPAN-A3 pada 2016, LAPAN-A4 pada tahun 2017-2018 dan LAPAN-A5 pada tahun 2019.
"Setiap satelit memiliki misi yang berbeda-beda tetapi dengan pemanfaatan yang sama yakni untuk pemetaan, pertanian maupun kebencanaan," katanya.