Ali Charisma, perancang asal Bali, menampilkan sejumlah karya terbaiknya berupa gaun malam, gaun pengantin, gaun pesta dan gaun malam.

"Saya sudah beberapa mengikuti ajang di Hong Kong ini, sangat menarik dan selalu ada hal baru yang kita dapat, untuk hasilkan karya lebih baik lagi," kata dia kepada Antara.

Sementara merek busana asal Bandung Lazuli Sarae milik Ivan Kurniawan menampilkan koleksi terbaru bertema traveling dalam konsep Batik on Denim.

Berbeda dari Ali Charisma yang telah beberapa kali mengikuti perhelatan fesyen ini, Ivan mengaku baru kali ini tampil.

"Ini pengalaman saya yang pertama, dan semoga banyak hal positif yang didapat nantinya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan perancang busana Andhika Lukas yang tampil dengan koleksi "siap pakai"-nya.

"Saya baru kali pertama tampil di sini, dan ini pengalaman yang positif, bagi saya untuk selalu inovatif baik dalam berkreasi hingga mempromosikannya di luar," ujar juara Indonesia Fashion Design 2015 ini.

Beberapa brand lokal lain yang juga ikut dalam pameran ini adalah "Pla" yang menawarkan produk aksesoris seperti sepatu dan tas yang sebagian bermotif kulit ular beraneka warna.

"Saya sudah beberapa kali ikut di Hong Kong Fashion Weeks. Peminat responnya cukup bagus dan diharapkan tahun ini juga akan semakin bagus," kata pemilik merek "Pla" Mellisa Soesanto.

Sementara perancang busana Yoon mengusung busana etnik kontemporer. Ada pula merek Rhea Cempaka, Anyar Kebaya, Angela Chung asal Semarang, Bateeq, Ali Abubakar Pae, dan lainnya.

"Hong Kong Fashion Weeks" kali ini menampilkan koleksi musim semi dan panas dengan diikuti pula perancang dan pengusaha fesyen Thailand, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, India, Australia dan Jepang.

Selain pameran, akan ada 30 acara yang diadakan di tiga area berbeda, antara lain enam fashion show tunggal dan sembilan parade fashion. Ada pula talkshow dan simposium.


Pewarta : Rini Utami
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024