"Hari ini atau Rabu, tim Detasemen Khusus 88 dan Puslabfor Mabes Polri juga datang untuk olah tempat kejadian perkara (TKP), cek ulang. Anggota kita juga sudah melakukan penyelidikan," katanya di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng usai menghadiri pelantikan Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang periode 2013-2017 yang kembali dijabat Prof Budi Widianarko, penjabat rektor periode sebelumnya.
Menurut Dwi, hasil penyelidikan dari tim Densus dan Labfor Mabes Polri itu nantinya akan dicocokkan dengan apa yang sudah didapatkan dari penyelidikan tim Polda Jateng untuk membantu mengungkap kasus tersebut.
Sampai saat ini, ia menjelaskan penyelidikan atas kasus ledakan itu masih berjalan sehingga belum bisa disimpulkan motifnya, termasuk keterkaitannya dengan serangkaian teror terhadap polisi belakangan ini.
"Ini kan masih jalan terus, kemungkinan habis ini nanti kita rapatkan kira-kira pelaku yang kita curigai ini apa betul yang berbuat. Ada salah satu indikasi, mungkin dia meletakkan benda yang diduga bom," katanya.
Di sisi lain, kata dia, ada gerakan kira-kira 47 detik sebelum ledakan ada orang yang diduga memasang sumbu karena benda yang diduga bom itu tidak memakai "timer", sementara pelaku yang dicurigai masih terus dicari.
"Anggota kita juga sudah melakukan penyelidikan, termasuk dugaan keterkaitan dengan sepeda motor yang dicurigai, dari pelat nomornya. Nanti Insya Allah kalau ada perkembangan akan kita beritahu," katanya.