Antrean kurban di RPH Kota Semarang capai 155 ekor
Semarang (ANTARA) - Setidaknya sudah ada 155 sapi yang mengantre di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Semarang untuk dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
"Hari pertama (17/6) sudah 65 ekor sapi, 31 ekor kambing terdaftar di jadwal pemotongan," kata Kepala RPH Kota Semarang Ika Nurawati di Semarang, Rabu.
Ia mengatakan RPH Kota Semarang masih membuka jika ada yang mau mendaftar pada hari H, namun pemotongan akan dilakukan siang dan pendistribusian kemungkinan sore hari.
"Itu masih ada yang mau daftar tapi kan kemungkinan agak siang dan distribusi kesorean, ada yang dipindah besoknya (18/6)," katanya.
Jadwal penyembelihan pada 18-20 Juni 2024 atau Hari Tasyrik, kata dia, Baznas Jawa Tengah akan memotongkan 90 ekor sapi.
"Dari Baznas provinsi 90 ekor (sapi), akan dipotong pada hari kedua, tiga, dan empat (Hari Tasyrik, red.). Hari terakhir akan ada seremonial Bbapak Pj Gubernur, Bu Wali Kota, dan pengurus Baznas," katanya.
Ika menegaskan persiapan RPH Kota Semarang menghadapi Idul Adha 1445 Hijriah sudah mencapai 90 persen, mulai dari kandang hingga tempat penyembelihan.
"Persiapan kami sudah 90 persen. Sampai H-1 akan banyak sapi dari luar daerah yang dibawa. Persiapan kami untuk lokasi, kandang, tempat penyembelihan. Kami bersihkan lagi dan siap digunakan," katanya.
Berkaitan dengan pemotongan hewan kurban, kata dia, setidaknya ada enam tim petugas jagal yang siap memotong hewan kurban serta kerja sama dengan juru sembelih halal Kota Semarang.
"Petugas jagal kami ada enam tim yang kerjakan pemotongan di RPH. Dari petugas kami memang sehari-hari bekerja di RPH. Kita kerja sama juga dengan juru sembelih halal di Kota Semarang," katanya.
Ia menjelaskan para petugas jagal untuk Idul Adha di masjid-masjid di Kota Semarang sudah diberi pelatihan penyembelihan hewan kurban.
"Kami latih juga yang bertugas di Idul Adha. Teman-teman juleha (juru sembelih halal) yang setiap harinya membantu di RPH kami sebar di berbagai wilayah," katanya.
Untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK), ia mengatakan, langkah skrining akan dilakukan sebelum dan sesudah penyembelihan hewan kurban.
"Kami lakukan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan sebelum hewan dipotong. Kami di sini ada dua orang dokter hewan. Kami dibantu juga dari Pusat Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Dinas Pertanian. Postmortem juga, setelah hewan dipotong," katanya.
"Hari pertama (17/6) sudah 65 ekor sapi, 31 ekor kambing terdaftar di jadwal pemotongan," kata Kepala RPH Kota Semarang Ika Nurawati di Semarang, Rabu.
Ia mengatakan RPH Kota Semarang masih membuka jika ada yang mau mendaftar pada hari H, namun pemotongan akan dilakukan siang dan pendistribusian kemungkinan sore hari.
"Itu masih ada yang mau daftar tapi kan kemungkinan agak siang dan distribusi kesorean, ada yang dipindah besoknya (18/6)," katanya.
Jadwal penyembelihan pada 18-20 Juni 2024 atau Hari Tasyrik, kata dia, Baznas Jawa Tengah akan memotongkan 90 ekor sapi.
"Dari Baznas provinsi 90 ekor (sapi), akan dipotong pada hari kedua, tiga, dan empat (Hari Tasyrik, red.). Hari terakhir akan ada seremonial Bbapak Pj Gubernur, Bu Wali Kota, dan pengurus Baznas," katanya.
Ika menegaskan persiapan RPH Kota Semarang menghadapi Idul Adha 1445 Hijriah sudah mencapai 90 persen, mulai dari kandang hingga tempat penyembelihan.
"Persiapan kami sudah 90 persen. Sampai H-1 akan banyak sapi dari luar daerah yang dibawa. Persiapan kami untuk lokasi, kandang, tempat penyembelihan. Kami bersihkan lagi dan siap digunakan," katanya.
Berkaitan dengan pemotongan hewan kurban, kata dia, setidaknya ada enam tim petugas jagal yang siap memotong hewan kurban serta kerja sama dengan juru sembelih halal Kota Semarang.
"Petugas jagal kami ada enam tim yang kerjakan pemotongan di RPH. Dari petugas kami memang sehari-hari bekerja di RPH. Kita kerja sama juga dengan juru sembelih halal di Kota Semarang," katanya.
Ia menjelaskan para petugas jagal untuk Idul Adha di masjid-masjid di Kota Semarang sudah diberi pelatihan penyembelihan hewan kurban.
"Kami latih juga yang bertugas di Idul Adha. Teman-teman juleha (juru sembelih halal) yang setiap harinya membantu di RPH kami sebar di berbagai wilayah," katanya.
Untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK), ia mengatakan, langkah skrining akan dilakukan sebelum dan sesudah penyembelihan hewan kurban.
"Kami lakukan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan sebelum hewan dipotong. Kami di sini ada dua orang dokter hewan. Kami dibantu juga dari Pusat Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Dinas Pertanian. Postmortem juga, setelah hewan dipotong," katanya.