Bank Jateng Akan Manfaatkan Kelemahan Sananta
Kapten Tim Semarang Bank Jateng Erwin Rusni ketika dihubungi wartawan dari Semarang, Jumat, mengatakan mereka matang dalam bola-bola tinggi dan yang sering diberi umpan bola seperti itu adalah I Nyoman Rudi Tirtana dan Ayip Rizal.
Namun, kata pemain yang cukup lama berseragam tim Jakarta Sananta tersebut, mereka lemah di bola-bola kecil atau bola-bola cepat. "Kelemahan itu yang akan kami coba manfaatkan pada pertandingan besok," katanya.
Menurut pemain dengan posisi "detter" tersebut, materi pemain bekas klubnya sudah banyak berubah dan hanya beberapa yang masih bertahan seperti Joko Mardiyanto. "Kebanyakan pemain sekarang dari luar," katanya.
Jika menang dari tim Jakarta Sananta Indocement, tim Semarang Bank Jateng berpeluang menggeser calon lawannya karena tim asuhan pelatih Jihandoyo tersebut sekarang berada di posisi kelima klasemen sementara.
Sementara itu tim asuhan pelatih Nyoman Sudiantarayana tersebut (Jakarta Sananta) berada pada posisi kelima. Untuk menggeser Sananta, Bank Jateng harus meraih nilai tiga dengan kemenangan 3-0 atau 3-1 sehingga nilai yang dikumpulkan menjadi delapan.
Asisten Pelatih Semarang Bank Jateng Udi Hermanto mengatakan selama libur kompetisi ini timnya terus memperbaiki kelemahan seperti servis dan blok. Dua hal ini menjadi titik lemah timnya saat dikalahkan Jakarta Pertamina Energi di Solo beberapa waktu lalu.
Kemungkinan besar Semarang Bank Jateng akan menurunkan komposisi pemain seperti saat menghadapi Jakarta Electric PLN yaitu Dariel Garcia, Leo Jack, Ridhy Willianssyah, Arso Setiawan, Bastian, dan Wahyu Prabowo.
Untuk menambah kekuatan tim, Semarang Bank Jateng kembali memanggil Miko Fajar Bramantyo yang berposisi sebagai "open spiker".
"Nanti akan kami lihat bagaimana kondisi di lapangan. Kami punya pemain utama dan cadangan, kemungkinan besar Miko akan bergantian dengan pemain seperti Bastian," katanya.