Semarang (ANTARA) - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Jawa Tengah Ngaliman menegaskan bahwa kontribusi sektor pertanian terus menunjukkan tren positif dan menjadi dasar penting dalam penyusunan roadmap agroindustri 2026–2030.
“Pertanian itu menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Blora. Kita tahu bahwa menarik investor industri ke Blora masih sulit, sehingga sektor pertanian tetap menjadi unggulan,” ujarnya di Blora, Rabu.
Berdasarkan data PDRB, kontribusi sektor P4 pada tahun 2023 mencapai 21,45 persen, meningkat dari 20,80 persen pada 2022. Menurutnya, angka tersebut memberi mandat kuat bahwa sektor pangan dan pertanian harus dijadikan fondasi utama untuk pengembangan jalur agroindustri ke depan.
Ia menekankan bahwa DP4 tidak hanya bertugas meningkatkan produksi, tetapi juga memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama irigasi.
“Air adalah kunci utama pertanian. Jika pemerintah tidak konsentrasi pada penyediaan air, peningkatan pendapatan petani tidak akan tercapai,” tegasnya.
Tahun ini, perhatian pemerintah pusat terhadap infrastruktur air cukup besar. Salah satunya pembangunan embung di Karangjati Blora senilai sekitar Rp17 miliar.
“Dulu menyiram tanaman hias saja harus mengambil air dari Rembang atau Cepu. Sekarang tidak lagi karena kita sudah memiliki simpanan air,” tambahnya.
DP4 telah menetapkan beberapa komoditas strategis sesuai Renstra 2025–2029. Komoditas utama adalah padi, di mana Blora menjadi salah satu penyumbang produksi terbesar di Jawa Tengah. Jagung juga menjadi andalan, terlebih dengan luasnya kawasan hutan yang ditanami jagung oleh masyarakat.
Di sektor hortikultura, Blora memiliki produksi bawang merah unggulan di Kecamatan Bogorejo, termasuk produk turunannya berupa bawang goreng yang masih eksis hingga kini. Produksi cabai baik cabai merah maupun rawit juga menunjukkan perkembangan signifikan.
Program pengendalian inflasi melalui pengembangan desa sentra cabai bahkan mengantarkan Blora masuk 25 besar inovasi terbaik se-Indonesia.
Sejak akhir 2023, DP4 mengembangkan inovasi Gerbang Blora (Gerakan Pengembangan Buah Lokal Nusantara) yang mendorong masyarakat menanam buah tahunan. Program ini fokus pada wilayah Blora Utara yang beriklim kering.
“Alhamdulillah Perhutani turut membantu penyediaan bibit buah. Ini sangat mendukung pengembangan komoditas buah lokal,” tutupnya.

