Solo (ANTARA) - Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Surakarta memastikan tidak ada dapur fiktif makan bergizi gratis (MBG) di daerah tersebut.
“Di Solo sejauh ini tidak ada,” kata Koordinator SPPG Surakarta Priyo Widyastoko di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan nantinya jumlah dapur SPPG di Solo akan mencapai 65 unit. Meski demikian, sampai dengan saat ini yang sudah berjalan sekitar 15 unit.
“Lima dapur lagi sedang proses persiapan,” katanya.
Ia mengatakan lima dapur tersebut sedang dalam proses persiapan, baik tenaga kerja maupun peralatan yang dibutuhkan.
“Bila semua sudah terpenuhi, dapur-dapur itu mesti menunggu pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN),” katanya.
Sementara itu, ia mengatakan ketatnya sistem MBG atau SPPG tidak memungkinkan untuk adanya SPPG fiktif.
“Tidak memungkinkan. Soalnya dapur fiktif itu tidak terdaftar sebagai mitra BGN, nggak bisa. Semua dapur yang berjalan selama ini sudah terdaftar. Kalau bukan mitra tentu tidak bisa menjalankan fungsi-fungsi tersebut,” katanya.
Ia beranggapan awal isu dapur fiktif tersebut merupakan SPPG atau dapur yang masih dalam proses pembangunan.
“Kalau menurut saya mungkin yang dikira dapur fiktif itu yang masih proses pembangunan. Sistemnya setahu saya sangat ketat tidak mungkin ada dapur fiktif,” katanya.
Ketua Yayasan Giri Kedaton yang merupakan salah satu mitra BGN di Solo Raya Catur Budi Santoso mengatakan di SPPG ada kepala dapur dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah dilatih, sarjana ahli gizi, dan sarjana akuntansi.
“SPPI selain sudah mengikuti pelatihan, juga dibekali dengan buku panduan atau SOP. Jadi selama sesuai dengan SOP dapur itu saya kira bisa meminimalisasi kejadian-kejadian seperti di daerah lain yaitu keracunan. Di Solo kan tidak ada,” katanya.
Meski demikian, diakuinya, ada beberapa evaluasi dan pekerjaan rumah (PR) dalam pelaksanaan MBG, salah satunya mencegah terjadinya keracunan MBG.
“Dari kami melihatnya program prioritas ini lebih besar manfaatnya. Insya Allah perbaikan-perbaikan pasti dilakukan. Kami sebagai yayasan mitra juga melakukan pendampingan mulai dari usulan titik, proses pembangunan sampai proses dapur berjalan,” katanya.

