Kudus (ANTARA) - Polres Kudus, Jawa Tengah, menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung di Lapangan Apel Wicaksana Laghawa Polres dengan menyediakan beras SPHP Bulog sebanyak 1,1 ton untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, Kamis.
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo di Kudus, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pemulihan ekonomi dan menjaga keseimbangan harga pangan.
"Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya kami untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kepedulian dan kehadiran negara di saat masyarakat membutuhkan," ujarnya.
Dalam menggelar gerakan pangan murah itu, Polres Kudus menggandeng Perum Bulog sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan pokok masyarakat, sekaligus langkah antisipatif terhadap gejolak harga beras di pasaran.
Apalagi, kata dia, stabilisasi pangan merupakan bagian penting dari stabilitas keamanan. Ketika kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau, maka potensi gangguan sosial bisa diminimalisasi.
"Kami percaya, menjaga harga dan pasokan pangan sama pentingnya dengan menjaga ketertiban umum. Polri harus menjadi bagian dari solusi, tidak hanya menjadi pengamat," ujarnya.
Sementara total beras yang disiapkan dalam GPM tersebut sebanyak 1.100 kilogram atau 1,1 ton. Sedangkan kemasan yang dijual sebanyak 5 kg per kemasan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 sak dijual langsung kepada masyarakat di Mapolres Kudus, sementara 196 sak lainnya didistribusikan melalui polsek jajaran di wilayah hukum Polres Kudus agar jangkauan penyaluran lebih merata dan bisa menjangkau lapisan masyarakat yang membutuhkan di berbagai kecamatan.
Harga yang ditawarkan relatif terjangkau, yakni Rp57.500 per 5 kilogram, sehingga masih di bawah harga pasar saat ini.

