Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah berharap ada persiapan penambahan mesin pompa penyedot air untuk antisipasi banjir rob pada musim hujan guna mempercepat pengurangan genangan di titik-titik rawan.
"Jika jumlah mesin pompa penyedot air tidak ditambah, kami khawatir banjir rob di jalur Pantura, terutama di Kecamatan Sayung tidak bisa cepat surutnya, karena Kabupaten Demak juga mendapatkan kiriman air hujan dari atas," kata Bupati Demak Eisti'anah di Demak, Jumat.
Ia mengakui saat ini memang masih musim kemarau, tetapi langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini, karena saat musim kemarau saja rob yang terjadi membutuhkan waktu untuk penanganannya.
Kondisi rob di Sayung yang belakangan mulai surut, kata Eisti'anah, salah satunya berkat optimalisasi penggunaan mesin pompa penyedot air, mengingat kolam retensi dari proyek tol laut masih belum selesai 100 persen.
"Saat rapat koordinasi di Provinsi Jateng bersama Gubernur, Komisi V DPR RI, dan perwakilan dari Kota Semarang, kami juga menyampaikan bahwa penggunaan pompa saat ini sangat vital. Tapi, kami tetap khawatir jika terjadi curah hujan tinggi. Maka dari itu, kami mendorong agar jumlah pompa juga ditambah," ujarnya.
Bersamaan dengan usulan penambahan pompa tersebut, kata dia, berbagai skema penanganan juga tengah dikaji, termasuk melalui pendekatan teknologi dan ekologi.
Sebelumnya, kata dia, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin bersama akademisi dari Undip Semarang menyampaikan mengenai konsep hybrid sea wall yang dikombinasikan dengan tanaman mangrove.
Pemkab Demak, imbuh dia, juga menyampaikan usulan ke Kementerian PU terkait bestek gambar kerja detail (detail engineering design/DED) penanganan rob. Upaya tersebut mencakup normalisasi saluran, pembangunan breakwater, dan kolam retensi.
"Usulan anggarannya masih tetap sekitar Rp1,7 triliun untuk kawasan Kecamatan Sayung. Kami juga sudah memasukkan proposal ke dalam aplikasi usulan pembangunan dan didukung oleh Gubernur Jateng. Semoga segera direalisasikan," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, terkait pembangunan giant sea wall belum dimulai. Namun untuk hybrid sea wall, Kementerian PUPR juga merencanakan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak, khususnya di daerah-daerah yang akan dilalui proyek tersebut.
Terkait dengan jalan kabupaten yang diusulkan menjadi giant sea wall , kata dia, juga masih diupayakan.
"Penanaman mangrove juga akan terus dilanjutkan setelah melalui kajian lebih lanjut mengenai titik-titik yang dilintasi proyek," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Musyafak menambahkan pengoperasian mesin pompa penyedot air sebelumnya ada empat unit. Sehingga, ketika musim hujan memang perlu ada penambahan, karena Demak juga mendapatkan air kiriman dari atas.
"Kami berharap dengan percepatan pembangunan tanggul laut, sehingga bisa mereduksi potensi rob," ujarnya.
Baca juga: Wagub Jateng cek pengerukan Sungai Pelayaran penyebab banjir di Demak

