Solo (ANTARA) - Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat serta Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI mendukung kegiatan Jambore Keris 2025 yang diselenggarakan di Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah, Kamis.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan kegiatan yang bekerja sama dengan Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat serta Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi tersebut penting dilakukan mengingat keris merupakan warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO.
“Melalui kegiatan ini, kita mengetahui keris kontemporer yang lebih mudah dikenalkan secara internasional dan lebih artistik. Keris kontemporer ini juga lahir dari empu-empu yang hebat,” katanya.
Ia mengatakan melalui keris kontemporer, masyarakat dapat menjumpai motif pamor dan cara menatah yang baru.
“Ini sekaligus beradaptasi dengan zaman kekinian. Keris saat ini banyak diterima di berbagai busana adat dan sebagainya. Kita harus mewariskan narasi keris ini kepada gen Z, gen milenial,” katanya.
Ia mengatakan jika melihat kondisi saat ini makin banyak kreasi dan literasi tentang keris yang bermunculan di berbagai macam platform sosial media.
“Ke depan kita akan dukung dengan Dana Abadi Budaya. Sekaligus ada coaching clinic, cara merawat keris, cara menjamas keris, dan sebagainya,” katanya.
Menurut dia, acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarpecinta keris, serta mengedukasi masyarakat mengenai keris dan berbagai jenisnya.
“Kegiatan ini bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada kebudayaan tanah air,” katanya.
Sementara itu, pada kedatangannya ke Solo Fadli Zon sekaligus melakukan peringatan malam 1 Sura. Puncak kegiatan budaya ini akan ditandai dengan pelaksanaan Kirab Peringatan Malam Satu Suro pada malam 26 Juni hingga dini hari 27 Juni 2025, yang merupakan bagian dari tradisi keraton dalam menyambut Tahun Baru Jawa 1 Sura.
Dalam suasana khidmat dan sakral, berbagai pusaka keraton termasuk keris dan tombak akan diarak mengelilingi Alun-Alun Lor dengan pengawalan abdi dalem dan prajurit keraton.
“Tentunya kegiatan tersebut menjadi kegiatan nilai pendidikan yang penting bagi masyarakat luas, apalagi sebagai bentuk laku spiritual dan refleksi diri, sebagaimana nilai-nilai yang diwariskan para leluhur Jawa,” katanya.
Dengan mengusung semangat Merawat Warisan, Menguatkan Jati Diri Bangsa, Kirab Malam 1 Sura dan Jambore Keris 2025 tidak hanya menjadi peristiwa budaya tetapi juga momentum penting dalam mempererat identitas kebangsaan melalui penghormatan terhadap sejarah dan nilai-nilai luhur nenek moyang.

