Pemalang (ANTARA) - Kepolisian Resor Pemalang, Jawa Tengah, mengungkap enam kasus premanisme sekaligus mengamankan 14 tersangka selama 10 hari terakhir ini dalam kegiatan Operasi Aman Candi 2025.
"Dalam beberapa hari pelaksanaan operasi itu, tercatat ada enam laporan polisi dengan 14 tersangka yang kini sedang diproses hukum," kata Kepala Polres Pemalang AKBP Eko Sunaryo di Pemalang, Kamis.
AKBP Eko menyebutkan sejumlah kasus itu, yaitu kasus tindak pidana penganiayaan, pengeroyokan, dan kasus pencurian dengan kekerasan.
Satu kasus pengeroyokan dialami oleh korban berinisial M (45), sopir bus jurusan Jakarta-Pekalongan, di Terminal Grosir Comal.
"Kami sudah mengamankan tersangka berinisial AF (29) pada hari Kamis (15/5/) di tempat kerjanya, Surabaya, Jawa Timur," katanya.
Kapolres mengatakan bahwa pengeroyokan itu berawal dari aksi tersangka AF yang menghalangi bus yang dikemudikan korban saat hendak parkir di Terminal Grosir Comal.
Setelah korban turun dari bus dan duduk di warung area terminal, kata dia, yang bersangkutan didatangi sejumlah orang, termasuk tersangka AF, kemudian secara tiba-tiba menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam berupa pisau.
Saat peristiwa itu korban sempat berlari untuk menyelamatkan diri dan meminta bantuan warga di sekitar tempat kejadian.
"Korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke Puskesmas Purwoharjo. Selanjutnya atas petunjuk dokter, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pemalang," katanya.
Tersangka AF akan dikenai Pasal 170 ayat (1) dan (2) ke-2 e KUHP dengan ancaman hukuman pidana paling lama 9 tahun penjara.
Untuk kasus pencurian dengan kekerasan, pihaknya telah menetapkan tersangka berinisial JDA (19), warga Kelurahan Pelutan, Kabupaten Pemalang.
Kapolres mengimbau masyarakat agar turut bekerja sama dengan kepolisian dalam mencegah aksi premanisme di lingkungannya.
"Kami berharap segera melapor bila melihat aksi premanisme melalui Call Center Polri 110 atau Hotline WhatsApp Polres Pemalang 085643353454," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap 290 pelaku premanisme selama Operasi Aman Candi 2025