Semarang (ANTARA) - Sebanyak 175 peserta dari pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di sektor tekstil di Jawa Tengah mengikuti seminar bertajuk Strategi dan Peluang Sertifikasi Halal Fashion dalam Industri Tekstil di Indonesia.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (23/4) digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Walisongo Halal Center UIN Walisongo Semarang.
Direktur Walisongo Halal Center, Dr. Malikhatul Hidayah mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal dalam industri tekstil, khususnya dalam produk fesyen.
Menurut dia, industri fesyen halal kini menjadi sektor yang semakin berkembang, baik di dalam negeri maupun secara global.
"Produk fesyen halal tidak hanya menjadi pilihan bagi konsumen Muslim, tetapi juga menjadi tren yang berkembang di pasar internasional," katanya.
Ia mengatakan bahwa hal itu membuka peluang besar bagi para pelaku UMK di sektor tekstil untuk memperoleh sertifikasi halal sebagai nilai tambah bagi produk mereka.
Sertifikasi halal, kata dia, menjadi salah satu langkah penting dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap produk.
Oleh karena itu, seminar itu bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai cara-cara praktis bagi pelaku UMK dalam memenuhi standar dan prosedur sertifikasi halal.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Tengah Andi Raina Sari menekankan bahwa sertifikasi halal dapat menjadi salah satu alat untuk memperluas pasar UMK, terutama di industri tekstil.
Ia mengingatkan para pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang tersedia dari Bank Indonesia, termasuk program-program yang dapat membantu mereka dalam mendapatkan sertifikasi halal dengan lebih mudah dan efisien.
"Bank Indonesia memiliki berbagai program untuk mendukung penguatan sektor UMK, termasuk dalam hal peningkatan kapasitas pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal yang akan membuka peluang pasar lebih luas," katanya.
Prof. Nizar selalu Rektor UIN Walisongo Semarang juga memberikan apresiasi terhadap kolaborasi tersebut dalam sertifikasi halal.
Ia memastikan bahwa UIN Walisongo berkomitmen untuk terus mendukung sektor UMK dengan memfasilitasi pelatihan dan pendampingan mengenai sertifikasi halal.
"Kami berharap seminar ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal bagi produk fashion, serta mendukung UMK untuk dapat mengakses pasar halal secara lebih luas," katanya.
Melalui kegiatan itu, para peserta diharapkan mendapatkan informasi mendalam tentang tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam mendapatkan sertifikasi halal, serta peluang yang dapat dimanfaatkan.
Pembicara juga mengupas tuntas strategi pemasaran produk halal di era digital yang menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Selain itu, seminar tersebut juga mengupas tentang tantangan dan hambatan yang sering dihadapi oleh pelaku UMK dalam memperoleh sertifikasi halal.
Di antaranya, ketidaktahuan mengenai prosedur dan biaya yang terkait dengan sertifikasi, yang sering kali menjadi penghalang bagi pelaku UMK untuk mengambil langkah tersebut.
Oleh karena itu, seminar tersebut juga mencakup sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk mendapatkan solusi atas berbagai kendala yang mereka hadapi.