Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memastikan pemerataan layanan kesehatan termasuk dokter dan tenaga kesehatan di wilayah itu dapat tertangani melalui sinergi dengan berbagai pihak.
"Dengan program Pak Presiden Prabowo Subianto tentunya ini akan ditangani karena tidak hanya berkaitan dengan pemerataan tenaga kesehatan, tetapi juga ketersediaan anggaran, serta berkaitan dengan infrastruktur dan organisasinya," kata Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Ke-100 Republik Indonesia.
Selain itu, kata dia, semua pihak diminta untuk bersinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota di mana pun berada guna menciptakan berbagai program menjadi kebutuhan riil yang bisa mengatasi permasalahan dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
"Kemudian kami setiap tahun harus mengalokasikan untuk urusan kewajiban kami, baik di kesehatan, pendidikan, dan lain-lain, minimal sudah diikat oleh perundang-undangan," katanya usai Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-60 Tingkat Kabupaten yang diperingati setiap tanggal 12 November.
Ia mengharapkan dengan kemampuan fiskal maupun sumber daya manusia, pihaknya akan mengintervensi pemerataan layanan kesehatan dan sebagainya agar cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk sehat dan makmur bisa tercapai.
Menurut dia, hal itu juga sesuai dengan tema peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-60 yakni "Gerak Bersama Sehat Bersama".
"Artinya, kita tidak bisa terkotak-kotak, seluruh urusan yang ada di pemerintahan mana pun harus digerakkan bersama untuk menuju Indonesia sehat bersama," katanya.
Ia mengatakan secara kebetulan peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-60 berbarengan dengan momentum Pilkada Serentak 2024 yang dijadwalkan pada 27 November mendatang.
Oleh karena itu, kata dia, jika program gubernur dan bupati/wali kota yang akan datang tidak sinergi dengan urusan kesehatan, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan di daerah-daerah tertentu.
"Harapannya, kata kunci 'Gerak Bersama Sehat Bersama' tidak bisa parsial satu per satu. Kita harus gerak bersama untuk menuju Indonesia sehat bersama," kata Pj Bupati menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Widyana Grehastuti mengakui kondisi tenaga kesehatan termasuk dokter di Banyumas saat ini luar biasa dan solid dalam upaya memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya pada urusan kesehatan.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya bersama para tenaga kesehatan di Banyumas mendorong masyarakat untuk memberdayakan dirinya agar senantiasa sehat.
"Alhamdulillah, jumlah tenaga kesehatan di Banyumas mencukupi kebutuhan, namun memang ada beberapa tempat yang fasilitas pelayanan kesehatannya masih kurang, seperti di Kecamatan Lumbir puskesmasnya baru ada satu," katanya.
Ke depan, kata dia, kecamatan-kecamatan yang saat ini baru ada satu puskesmas akan ditambah menjadi dua puskesmas.
Kendati demikian, dia mengatakan jumlah fasilitas layanan kesehatan berupa rumah sakit di Kabupaten Banyumas cukup banyak karena saat ini terdapat 25 rumah sakit pemerintah, TNI, maupun swasta.
"Saya rasa di Banyumas untuk akses masyarakat ke pelayanan kesehatan tidak terlalu sulit karena kita juga sudah membangun jejaring, jejaring rujukannya sudah kita bangun," kata Kadinkes.
Baca juga: BPJS Kesehatan bantu sembuhkan Fadonianto dari hernia