Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memprediksi setidaknya 18,23 juta pemudik akan masuk dan melintas wilayah provinsi tersebut pada arus mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriah.
"Jawa Tengah menyiapkan posko terpadu angkutan Lebaran dan juga pelayanan Lebaran tahun 2024," katanya, saat Rapat Koordinasi Forkompinda dalam Menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah di Semarang, Senin.
Untuk perkiraan puncak arus mudik di Jateng pada 6-7 April 2024, kata dia, sedangkan puncak arus balik Lebaran diperkirakan terjadi pada 14-15 April 2024.
Nana memastikan Jateng siap menyambut pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran 2024, seraya memastikan situasi tetap kondusif dan terjaga selama libur Lebaran.
"Rakor ini merupakan keseriusan kita bersama dalam mempersiapkan mudik dan Lebaran Idul Fitri 2024 agar berjalan lancar dan tertib," kata mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
Posko terpadu dan pos pelayanan untuk pemudik telah disiapkan di berbagai titik, termasuk pelaksanaan ramp check untuk memastikan kendaraan atau angkutan Lebaran dalam kondisi prima.
"Posko utama akan ada di Dinas Perhubungan dan beberapa titik yang ada di tol maupun jalur Pantura dan jalur lainnya. Ada tujuh titik untuk membantu kelancaran masyarakat. Pelaksanaan nanti akan bekerjasama dengan kepolisian, TNI, Dishub, dan satpol PP," katanya.
Menurut dia, kebutuhan pokok dan energi bagi masyarakat juga tercukupi sampai setelah Lebaran, sebab Pemprov Jateng bersama instansi terkait seperti Bulog, Pertamina, dan PLN telah menyiapkan sejak jauh-jauh hari.
"Semua petugas siaga 24 jam untuk memastikan distribusi pangan dan energi berjalan lancar sampai selesai Idul Fitri," katanya.
Selain itu, kata dia, potensi bencana alam juga masih menjadi perhatian, mengingat BMKG memprediksi cuaca dengan curah hujan sedang hingga tinggi dan ekstrem masih mungkin terjadi pada bulan April 2024.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan bahwa hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap arus mudik-balik pada 2023 mendapatkan skor 89 persen.
Karena itu, kata dia, kepercayaan masyarakat yang sudah cukup bagus tersebut harus terus dijaga karena Jateng juga masih menjadi sentral karena menjadi daerah tujuan dan transit pemudik.
"Kami sudah lakukan rapat lintas sektoral. Ini kerja kolaboratif dari semua elemen masyarakat. Kita pastikan masyarakat dapat beribadah dengan baik. Semua sudah disurvei dan semua siap melakukan pengamanan dan pelayanan," katanya.