Laboratorium Ilmu Politik Unsoed gelar Diskusi dan Bedah Buku "Nikel Indonesia"
Nikel bukan hanya sebuah komoditas, tapi kunci utama dalam dinamika perdagangan globa
Purwokerto (ANTARA) - Laboratorium Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar Diskusi dan Bedah Buku "Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional" di Gedung Seminar FISIP Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (16/11).
Buku yang diterbitkan Gramedia itu ditulis oleh Elisa Sugito, pakar dan praktisi hukum perdagangan internasional, sehingga menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat Purwokerto yang ingin mendalami peran nikel Indonesia dalam peta perdagangan dunia.
Diskusi dimulai dengan gambaran langsung dari penulis yang membahas esensi bukunya. "Nikel bukan hanya sebuah komoditas, tapi kunci utama dalam dinamika perdagangan global," ujar Elisa Sugito saat membuka pembicaraan.
Poin tersebut menyoroti kebutuhan akan pemahaman mendalam mengenai peran strategis nikel dalam merajut hubungan ekonomi antarnegara dan mendorong refleksi mendalam terkait dampaknya terhadap stabilitas global.
Sesi berlanjut ke bedah buku oleh sejumlah narasumber ahli di bidangnya. Kepala Laboratorium Ilmu Politik Ahmad Sabiq memberikan pandangan politik mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi nikel dan isu sustainability yang mempertimbangkan pemeliharaan lingkungan, perlindungan hak asasi manusia, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara Dosen Hubungan Internasional FISIP Unsoed Muhammad Yamin memperkaya diskusi dengan fokus pada aspek hubungan internasional. Ia membahas dampak nikel terhadap diplomasi ekonomi dan pergeseran kekuatan di tingkat global, memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana Indonesia dapat memainkan perannya secara efektif.
Baca juga: Unsoed Purwokerto kembali kukuhkan lima guru besar baru
Dosen Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto Pundra Rengga Andita menambahkan dimensi komunikasi publik. Ia membahas bagaimana naratif seputar nikel mempengaruhi persepsi masyarakat dan opini publik, menekankan pentingnya transparansi informasi untuk mendukung keberlanjutan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait sumber daya alam.
Ketua DLM Unsoed Iqbal Fauzi yang memandu diskusi itu mampu menciptakan atmosfer dialog interaktif dan penuh makna serta menstimulasi peserta untuk aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam.
Apresiasi positif terhadap acara tersebut disampaikan oleh para peserta atas inisiatif Laboratorium Ilmu Politik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu kompleks.
"Acara ini bukan hanya sekadar bedah buku, tetapi jendela pengetahuan bagi kami semua," ujar salah seorang peserta.
Diskusi dan Bedah Buku "Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional" mengukir momentum berharga bagi pemahaman mendalam terkait peran strategis Indonesia dalam perdagangan internasional.
Baca juga: Tim PKM Unsoed latih penguatan SDM pariwisata di Desa Panembangan Banyumas
Baca juga: Kemendikbudristek kirim 910 ribu mahasiswa Program Kampus Merdeka
Baca juga: Akademisi Unsoed : Dokter perlu bijak gunakan antibiotik
Buku yang diterbitkan Gramedia itu ditulis oleh Elisa Sugito, pakar dan praktisi hukum perdagangan internasional, sehingga menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat Purwokerto yang ingin mendalami peran nikel Indonesia dalam peta perdagangan dunia.
Diskusi dimulai dengan gambaran langsung dari penulis yang membahas esensi bukunya. "Nikel bukan hanya sebuah komoditas, tapi kunci utama dalam dinamika perdagangan global," ujar Elisa Sugito saat membuka pembicaraan.
Poin tersebut menyoroti kebutuhan akan pemahaman mendalam mengenai peran strategis nikel dalam merajut hubungan ekonomi antarnegara dan mendorong refleksi mendalam terkait dampaknya terhadap stabilitas global.
Sesi berlanjut ke bedah buku oleh sejumlah narasumber ahli di bidangnya. Kepala Laboratorium Ilmu Politik Ahmad Sabiq memberikan pandangan politik mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi nikel dan isu sustainability yang mempertimbangkan pemeliharaan lingkungan, perlindungan hak asasi manusia, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara Dosen Hubungan Internasional FISIP Unsoed Muhammad Yamin memperkaya diskusi dengan fokus pada aspek hubungan internasional. Ia membahas dampak nikel terhadap diplomasi ekonomi dan pergeseran kekuatan di tingkat global, memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana Indonesia dapat memainkan perannya secara efektif.
Baca juga: Unsoed Purwokerto kembali kukuhkan lima guru besar baru
Dosen Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto Pundra Rengga Andita menambahkan dimensi komunikasi publik. Ia membahas bagaimana naratif seputar nikel mempengaruhi persepsi masyarakat dan opini publik, menekankan pentingnya transparansi informasi untuk mendukung keberlanjutan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait sumber daya alam.
Ketua DLM Unsoed Iqbal Fauzi yang memandu diskusi itu mampu menciptakan atmosfer dialog interaktif dan penuh makna serta menstimulasi peserta untuk aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam.
Apresiasi positif terhadap acara tersebut disampaikan oleh para peserta atas inisiatif Laboratorium Ilmu Politik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu kompleks.
"Acara ini bukan hanya sekadar bedah buku, tetapi jendela pengetahuan bagi kami semua," ujar salah seorang peserta.
Diskusi dan Bedah Buku "Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional" mengukir momentum berharga bagi pemahaman mendalam terkait peran strategis Indonesia dalam perdagangan internasional.
Baca juga: Tim PKM Unsoed latih penguatan SDM pariwisata di Desa Panembangan Banyumas
Baca juga: Kemendikbudristek kirim 910 ribu mahasiswa Program Kampus Merdeka
Baca juga: Akademisi Unsoed : Dokter perlu bijak gunakan antibiotik