Pemkab Banyumas subsidi Rp1.000 per kg untuk gula pasir
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memberikan subsidi untuk gula pasir sebesar Rp1.000 per kilogram sebagai upaya pengendalian inflasi seiring dengan terjadinya lonjakan harga komoditas itu.
"Kami langsung kasih subsidi, per kilogramnya Rp1.000, dibantu dari Bank Indonesia. Itu akan kami berlakukan selama satu bulan sampai akhir Desember," kata Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro usai meresmikan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas "Bawor Mart" di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin.
Menurut dia, subsidi tersebut langsung diberikan kepada penjual gula pasir, meskipun berdasarkan hasil pengecekan, belum semua pedagang komoditas itu mendapatkannya.
"Tapi, prinsipnya hari ini, semuanya akan dapat," katanya.
Ia mengakui harga gula pasir kemungkinan dapat terkendali dengan adanya subsidi tersebut, namun untuk harga komoditas cabai masih tergolong tinggi.
Dari hasil pantauan di Pasar Manis, kata dia, harga beberapa jenis cabai masih di atas harga acuan.
"Harga cabai keriting itu ada yang Rp58.000/kg, tapi ada yang Rp65.000/kg, dan ada yang Rp60.000/kg, rata-rata di atas Rp58.500/kg. Yang cabai rawit merah agak tinggi Rp72.500/kg, tadi ada yang jual Rp80.000/kg dan Rp85.000/kg," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga berencana untuk memberikan subsidi terhadap komoditas cabai dan saat sekarang masih dalam penghitungan serta akan dituangkan dalam peraturan bupati.
Kendati demikian, dia mengakui penyusunan peraturan bupati tersebut harus dilakukan atas seizin Menteri Dalam Negeri.
"Mudah-mudahan hari ini saya bahas sekalian, sudah siap sebenarnya. Apa pun itu, saya dorong, kasihan kalau harganya sebesar itu," katanya.
Ia pun mengharapkan Bank Indonesia juga bisa membantu memberikan subsidi untuk komoditas cabai.
Jika Bank Indonesia tidak bisa membantu, kata dia, pihaknya akan meminta bantuan subsidi untuk cabai itu dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
"Kita sedang siapkan skenarionya bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Mudah-mudahan bisa diakselerasi, biar ada subsidi, biar harganya bisa kita tekan," kata Pj Bupati.
Sementara itu, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti mengatakan harga gula pasir saat sekarang telah menyentuh Rp17.000/kg atau di atas harga acuan yang sebesar Rp14.500/kg.
Dengan adanya subsidi sebesar Rp1.000/kg itu, kata dia, konsumen cukup membayar sebesar Rp16.000/kg.
"Semoga hingga bulan Desember, harga gula pasir bisa kembali normal," katanya.
"Kami langsung kasih subsidi, per kilogramnya Rp1.000, dibantu dari Bank Indonesia. Itu akan kami berlakukan selama satu bulan sampai akhir Desember," kata Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro usai meresmikan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas "Bawor Mart" di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin.
Menurut dia, subsidi tersebut langsung diberikan kepada penjual gula pasir, meskipun berdasarkan hasil pengecekan, belum semua pedagang komoditas itu mendapatkannya.
"Tapi, prinsipnya hari ini, semuanya akan dapat," katanya.
Ia mengakui harga gula pasir kemungkinan dapat terkendali dengan adanya subsidi tersebut, namun untuk harga komoditas cabai masih tergolong tinggi.
Dari hasil pantauan di Pasar Manis, kata dia, harga beberapa jenis cabai masih di atas harga acuan.
"Harga cabai keriting itu ada yang Rp58.000/kg, tapi ada yang Rp65.000/kg, dan ada yang Rp60.000/kg, rata-rata di atas Rp58.500/kg. Yang cabai rawit merah agak tinggi Rp72.500/kg, tadi ada yang jual Rp80.000/kg dan Rp85.000/kg," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga berencana untuk memberikan subsidi terhadap komoditas cabai dan saat sekarang masih dalam penghitungan serta akan dituangkan dalam peraturan bupati.
Kendati demikian, dia mengakui penyusunan peraturan bupati tersebut harus dilakukan atas seizin Menteri Dalam Negeri.
"Mudah-mudahan hari ini saya bahas sekalian, sudah siap sebenarnya. Apa pun itu, saya dorong, kasihan kalau harganya sebesar itu," katanya.
Ia pun mengharapkan Bank Indonesia juga bisa membantu memberikan subsidi untuk komoditas cabai.
Jika Bank Indonesia tidak bisa membantu, kata dia, pihaknya akan meminta bantuan subsidi untuk cabai itu dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
"Kita sedang siapkan skenarionya bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Mudah-mudahan bisa diakselerasi, biar ada subsidi, biar harganya bisa kita tekan," kata Pj Bupati.
Sementara itu, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti mengatakan harga gula pasir saat sekarang telah menyentuh Rp17.000/kg atau di atas harga acuan yang sebesar Rp14.500/kg.
Dengan adanya subsidi sebesar Rp1.000/kg itu, kata dia, konsumen cukup membayar sebesar Rp16.000/kg.
"Semoga hingga bulan Desember, harga gula pasir bisa kembali normal," katanya.