Bupati: Anak Banyumas berkewajiban moral bantu anak-anak di Palestina
Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berkewajiban moral untuk membantu anak-anak di Palestina.
"Acara Doa dan Air Mata Anak Indonesia untuk Anak Palestina ini merupakan bentuk simpati dan perhatian kita bersama terhadap penderitaan anak-anak di Palestina yang selama ini hidup dalam situasi yang penuh konflik dan penuh keprihatinan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Pj Bupati mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyumas Eko Heru Surono pada acara "Doa dan Air Mata Anak Indonesia untuk Anak Palestina" yang diselenggarakan oleh Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.
Menurut dia, kegiatan tersebut menjadi ajang untuk mengekspresikan rasa empati anak-anak Banyumas terhadap warga Palestina.
"Kita tahu Palestina telah menjadi ikon yang berkelanjutan selama puluhan tahun. Konflik yang terus berlanjut, kekurangan air, listrik, akses pendidikan yang terbatas, serta krisis kemanusiaan lainnya telah memaksa anak-anak di sana untuk tumbuh dalam situasi yang sangat sulit," katanya.
Menurut dia, anak-anak di Palestina berusia sama dengan anak-anak di Banyumas, namun mereka terpaksa menjadi saksi peristiwa-peristiwa tragis dan harus merasakan rasa kehilangan yang tak terbayangkan. Namun mereka tetap tegar dan kuat, memiliki mimpi, cita-cita, serta keinginan yang tidak berbeda dengan anak-anak di Banyumas.
Dalam hal ini, anak-anak Palestina berjuang untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan masa depan yang lebih baik.
"Oleh karena itu, kita sebagai anak Indonesia memiliki kewajiban moral untuk membantu mereka dalam segala cara yang kita bisa. Bukan hanya doa dan air mata yang kita tumpahkan hari ini, kita juga perlu bertindak nyata untuk memberikan kontribusi dalam penyelesaian konflik ini," katanya.
Ia mengatakan banyak cara yang dapat dilakukan, mulai dari membantu melalui donasi hingga mendukung inisiatif perdamaian global yang berusaha untuk mengakhiri konflik tersebut.
"Sebagai generasi muda yang cerdas dan penuh potensi, kalian adalah harapan masa depan Indonesia. Tugas kita bukan hanya membantu saudara-saudara kita di Palestina, tetapi juga memastikan masa depan kita sendiri menjadi masa depan yang lebih baik dan damai," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengajak semua pihak untuk merenungkan beberapa nilai yang patut dipegang teguh yakni selalu mengutamakan perdamaian karena keberhasilan-keberhasilan dalam penyelesaian konflik tidak bisa dicapai dengan kekerasan atau permusuhan.
Selain itu, dia juga mengajak untuk belajar dari sejarah dan tekun mencari jalan damai guna mengatasi perbedaan dan konflik.
"Mari kita bisa untuk terus belajar dan berkembang. Pendidikan adalah kunci masa depan yang lebih baik tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi anak-anak di Palestina," kata Bupati.
Sementara itu Ketua Harian LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Galih Rakasiwi mengatakan kegiatan tersebut diikuti lebih dari 5.000 orang yang terdiri atas 4.500 siswa, 600 guru dan karyawan, serta sekitar 300 wali murid.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada anak-anak untuk belajar berempati terhadap anak-anak di Palestina.
"Ini pesan juga kepada masyarakat Indonesia, bahkan dunia bahwa kita prihatin terhadap apa yang terjadi pada anak-anak di Palestina," katanya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata dia, bahwa anak-anak di bawah 15 tahun yang berada di wilayah konflik wajib mendapatkan perlindungan.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain diisi dengan orasi dan teatrikal, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan shalat gaib dan penggalangan donasi untuk anak-anak Palestina.
"Kami menargetkan penggalangan donasi tersebut bisa mencapai Rp1 miliar. Kemarin untuk sementara sudah mencapai Rp500 juta," katanya.
Baca juga: Indonesia golongkan kekerasan di Gaza sebagai kejahatan kemanusiaan
Baca juga: ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di Palestina
Baca juga: Ratusan pelajar SD di Kabupaten Kudus shalat gaib untuk Palestina
Baca juga: Indonesia kutuk serangan Israel terhadap RS di Gaza
"Acara Doa dan Air Mata Anak Indonesia untuk Anak Palestina ini merupakan bentuk simpati dan perhatian kita bersama terhadap penderitaan anak-anak di Palestina yang selama ini hidup dalam situasi yang penuh konflik dan penuh keprihatinan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Pj Bupati mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyumas Eko Heru Surono pada acara "Doa dan Air Mata Anak Indonesia untuk Anak Palestina" yang diselenggarakan oleh Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.
Menurut dia, kegiatan tersebut menjadi ajang untuk mengekspresikan rasa empati anak-anak Banyumas terhadap warga Palestina.
"Kita tahu Palestina telah menjadi ikon yang berkelanjutan selama puluhan tahun. Konflik yang terus berlanjut, kekurangan air, listrik, akses pendidikan yang terbatas, serta krisis kemanusiaan lainnya telah memaksa anak-anak di sana untuk tumbuh dalam situasi yang sangat sulit," katanya.
Menurut dia, anak-anak di Palestina berusia sama dengan anak-anak di Banyumas, namun mereka terpaksa menjadi saksi peristiwa-peristiwa tragis dan harus merasakan rasa kehilangan yang tak terbayangkan. Namun mereka tetap tegar dan kuat, memiliki mimpi, cita-cita, serta keinginan yang tidak berbeda dengan anak-anak di Banyumas.
Dalam hal ini, anak-anak Palestina berjuang untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan masa depan yang lebih baik.
"Oleh karena itu, kita sebagai anak Indonesia memiliki kewajiban moral untuk membantu mereka dalam segala cara yang kita bisa. Bukan hanya doa dan air mata yang kita tumpahkan hari ini, kita juga perlu bertindak nyata untuk memberikan kontribusi dalam penyelesaian konflik ini," katanya.
Ia mengatakan banyak cara yang dapat dilakukan, mulai dari membantu melalui donasi hingga mendukung inisiatif perdamaian global yang berusaha untuk mengakhiri konflik tersebut.
"Sebagai generasi muda yang cerdas dan penuh potensi, kalian adalah harapan masa depan Indonesia. Tugas kita bukan hanya membantu saudara-saudara kita di Palestina, tetapi juga memastikan masa depan kita sendiri menjadi masa depan yang lebih baik dan damai," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengajak semua pihak untuk merenungkan beberapa nilai yang patut dipegang teguh yakni selalu mengutamakan perdamaian karena keberhasilan-keberhasilan dalam penyelesaian konflik tidak bisa dicapai dengan kekerasan atau permusuhan.
Selain itu, dia juga mengajak untuk belajar dari sejarah dan tekun mencari jalan damai guna mengatasi perbedaan dan konflik.
"Mari kita bisa untuk terus belajar dan berkembang. Pendidikan adalah kunci masa depan yang lebih baik tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi anak-anak di Palestina," kata Bupati.
Sementara itu Ketua Harian LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Galih Rakasiwi mengatakan kegiatan tersebut diikuti lebih dari 5.000 orang yang terdiri atas 4.500 siswa, 600 guru dan karyawan, serta sekitar 300 wali murid.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada anak-anak untuk belajar berempati terhadap anak-anak di Palestina.
"Ini pesan juga kepada masyarakat Indonesia, bahkan dunia bahwa kita prihatin terhadap apa yang terjadi pada anak-anak di Palestina," katanya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata dia, bahwa anak-anak di bawah 15 tahun yang berada di wilayah konflik wajib mendapatkan perlindungan.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain diisi dengan orasi dan teatrikal, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan shalat gaib dan penggalangan donasi untuk anak-anak Palestina.
"Kami menargetkan penggalangan donasi tersebut bisa mencapai Rp1 miliar. Kemarin untuk sementara sudah mencapai Rp500 juta," katanya.
Baca juga: Indonesia golongkan kekerasan di Gaza sebagai kejahatan kemanusiaan
Baca juga: ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di Palestina
Baca juga: Ratusan pelajar SD di Kabupaten Kudus shalat gaib untuk Palestina
Baca juga: Indonesia kutuk serangan Israel terhadap RS di Gaza