Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melatih sebanyak 260 wirausaha baru sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia Sandang dan Kerajinan Kemenperin Antarasi Putra di Temanggung, Jateng, Selasa, mengatakan bimbingan teknis wirausaha baru IKM tersebut telah dilaksanakan pada 20-24 Oktober 2023.
Dalam kegiatan tersebut, katanya, ada pelatihan konveksi, pembuatan pastri, barista kopi, pelatihan pupuk organik, batik, bengkel las, servis alat rumah tangga, dan perbengkelan sepeda motor.
"Setelah mengikuti pelatihan, kami harapkan bisa menerapkan dengan baik dan juga dipraktikkan karena pada intinya biar terus ingat dan tambah terampil, kalau disimpan saja tidak dipraktikkan, mungkin besok sudah lupa," katanya.
Ia menambahkan lebih baik dipraktikkan dan nanti kalau ada kekurangannya, bisa mendapat masukan, sehingga saat berjualan, benar-benar bisa lebih bagus lagi.
"Kalau jadi pelaku industri atau pengusaha harus kebal, kalau ada komentar kurang bagus diambil sebagai kritik atau masukan saja," katanya.
Antasari menuturkan kalau sudah ada nomor induk berusaha (NIB), kemudian bisa mendaftar ke Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) dan bisa mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara gratis.
"Kalau sudah punya TKDN, nanti mungkin bisa ke dinas/pemda, BUMD, BUMN untuk bisa masuk dalam pengadaan pemerintah atau pengadaan BUMN. Kalau sudah memiliki TKDN, paling tidak 40 persen itu sudah bisa diprioritaskan dalam pengadaan pemerintah," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding yang menutup kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan pihaknya sengaja mendorong memperbanyak pelatihan, karena akan menciptakan kail untuk masyarakat agar mereka bisa berproduksi, misalnya membuat kue-kue/pastri, kerajinan tangan, pupuk organik, minuman herbal, dan sebagainya.
"Dari situ dengan potensi digital online, mereka bisa berjualan. Hal itu akan menambah kekuatan ekonomi keluarga. Kalau ekonomi keluarga bagus akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang secara tidak langsung juga berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia menuturkan paling tidak masyarakat jangan banyak menganggur dan salah satu jalannya dengan memberi pelatihan, sehingga menjadi investasi dalam bentuk keterampilan.