Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung program kemitraan dengan pihak swasta untuk membantu industri kecil agar makin berkembang.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menegah, dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita di sela kunjungan ke CV Kurnia Teknik di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa mengatakan kemitraan memberikan keuntungan pada industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa masuk ke rantai distribusi.
Ia mengatakan termasuk CV Kurnia Teknik yang sudah memperoleh pendampingan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
"Untuk kemitraan antara IKM dan industri besar pasti ada prosesnya. CV ini sudah ada sentuhan dari YDBA, karena untuk mencapai proses IKM dari rantai pasok industri besar butuh ekosistem," katanya.
Ia mengatakan untuk menjalankan ekosistem tersebut ada keterkaitan dengan komunitas industri, swasta, BUMN, dan dinas terkait.
"Kalau pusat mengenai kebijakan secara umum dan apa yang bisa kami fasilitasi dan kami dorong," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala mengatakan yayasan tersebut mendukung perkembangan IKM.
"Dalam menjalankan program kemitraan ini kami juga didukung oleh Kementerian Perindustrian dan pemerintah daerah. Harapannya IKM bisa berkembang lagi," katanya.
Apalagi pada kunjungan tersebut, dikatakannya, pihak kementerian mengajak sejumlah perwakilan industri besar. Diharapkan dengan melihat proses produksi secara langsung, makin tinggi kepercayaan industri besar pada industri menengah dan kecil.
"Hampir semua komponen diproduksi di sini. Dengan demikian, diharapkan IKM bisa berkembang ke level industri yang mumpuni," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini di kawasan Solo Raya ada sebanyak 22 industri yang menjalin kemitraan dengan YDBA. Dari total tersebut, 50 persen di antaranya sudah mandiri, 45 persen pramandiri, dan 5 persen madya.
Ia mengatakan untuk kemitraan yang dilakukan mulai dari pendampingan produksi hingga pemasaran.
"Kami juga mendampingi dari sisi finansial, perizinan usaha hingga penerapan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)," katanya.
Baca juga: OSS dongkrak rasio kewirausahaan nasional
Baca juga: OSS dongkrak rasio kewirausahaan nasional